Find Us On Social Media :

Apa yang Dimaksud dengan 'Mengikuti Cakra Manggilingan' Semua Ada Waktunya?

By Afif Khoirul M, Minggu, 4 Februari 2024 | 18:00 WIB

Ilustrasi - Apa yang dimaksud dengan "Mengikuti Cakra manggilingan"

Intisari-online.com - Mengikuti cakra manggilingan adalah pepatah Jawa yang mengacu pada kepercayaan bahwa dalam hidup ini, segala sesuatu terjadi pada waktu yang sudah ditentukan.

Lalu, apa yang dimaksud dengan "Mengikuti Cakra manggilingan" sendiri mengacu pada "roda kehidupan" atau "putaran nasib".

Pepatah ini mengajarkan bahwa kita harus menerima segala hal yang terjadi dalam hidup, baik kebahagiaan maupun kesedihan, karena semuanya memiliki waktu yang sudah ditentukan.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, artinya kita tidak bisa memaksakan kehendak kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan pada waktu yang kita tentukan sendiri, namun harus sabar menunggu waktu yang tepat.

Dalam budaya Jawa, pepatah ini sering diartikan sebagai motivasi untuk menjalani hidup dengan rendah hati, menerima keberadaan diri kita di dunia ini dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Pepatah ini memiliki latar belakang filosofis yang mendalam, yang berkaitan dengan konsep karma dan reinkarnasi.

Menurut kepercayaan ini, setiap manusia memiliki karma atau akibat dari perbuatan mereka di masa lalu, baik di kehidupan ini maupun di kehidupan sebelumnya.

Karma ini menentukan nasib atau takdir manusia di kehidupan selanjutnya.

Oleh karena itu, manusia harus berusaha untuk melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk, agar karma mereka menjadi baik dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Namun, karma ini tidak bisa diubah atau dihapus begitu saja, melainkan harus dijalani dan diselesaikan dengan cara yang benar.

Inilah yang dimaksud dengan mengikuti cakra manggilingan, yaitu mengikuti alur atau siklus kehidupan yang sudah ditakdirkan oleh karma.

Baca Juga: Apakah Keterkaitan Ajaran Kepercayaan Terhadap Kelestarian Alam?