Find Us On Social Media :

Mengapa Aksi Pemberdayaan Perlu Memperhatikan Kearifan Lokal Masyarakat?

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 4 Februari 2024 | 16:17 WIB

Mengapa aksi pemberdayaan perlu memperhatikan kearifan lokal masyarakat?

Intisari-Online.com - Pemberdayaan masyarakat memang seharunya tak mengabaikan kearifan lokal.

Mengapa aksi pemberdayaan perlu memperhatikan kearifan lokal masyarakat?

Salah satu alasannya adalah karena dalam kearifan lokal terdapat filosofi dan pandangan hidup yang telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan.

Ia maujud dalam bentuk nilai sosial, ekonomi, kesehatan, tata lingkungan, dan aspek-aspek kehidupan masyarakat lainnya.

Suatu pemberdayaan komunitas atau pemberdayaan masyarakat punya tujuan di antaranya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

Ia juga harus bisa memberikan berbagai pelatihan sehingga masyarakat dapat hidup mandiri.

Selain itu pemberdayaan komunitas juga digunakan untuk menjaga kearifan lokal.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan individu atau pun kelompok.

Dalam hal ini kesejahteraannya dapat berupa kedudukan, kapasitas suatu komunitas, taraf atau standar hidup, dan sebagainya.

Baca Juga: Sebelum 1971 Belum Ada yang Namanya Bangladesh, Inilah 4 Fakta Uniknya

Ciri-ciri pemberdayaan masyarakat:

1. Melibatkan adanya suatu pelatihan

2. Melibatkan suatu partisipasi masyarakat

3. Memaksimalkan pembiayaan sumber daya

4. Berfungsi untuk menghubungkan antara kepentingan pemerintah baik itu yang bersifat mikro atau makro

Contoh pemberdayaan komunitas adalah:

1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

2. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)

3. Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)

Partisipasi masyarakat

Salah satu ciri pemberdayaan masyarakat adalah partisipatif alias adanya partisipasi dari masyarakat itu sendiri.

Partisipasi masyarakat merupakan proses di mana seluruh pihak masyarakat dapat membentuk dan terlibat dalam seluruh inisiatif pembangunan.

Baca Juga: Nilai yang Ada Dalam Tradisi Memindahkan Rumah Panggung Bugis

Dalam buku Pemberdayaan Masyarakat (2010) karya Sawa Suryana, partisipasi masyarakat adalah suatu keterlibatan masyarakat di semua tahapan proses perkembangan yang ada di dalam suatu kelompok masyarakat.

Pentingnya pastisipasi masyarakat dalam suatu program pembangunan karena anggota masyarakat yang mengetahui sepenuhnya tentang permasalahan mereka.

Seperti:

- Keadaan lingkungan sosial ekonomi masyarakat

- Mampu menganalisis sebab akibat dari berbagai kejadian yang terjadi dalam masyarakat.

- Mampu merumuskan solusi untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi masyarakat

- Mampu memanfaatkan sumber daya pembangunan yang dimiliki untuk meningkatkan produksi dan produktifitas dalam pembangunan.

Bentuk partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan atau pembangunan adalah bentuk bagian dan keikutsertaan masyarakat dalam progam pemberdayaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dalam jurnal Bentuk-Bentuk Partisipasi masyarakat Desa dalam Program Dewa Siaga di Desa Bandung Gunung Kidul (2013) karya Nuring Septyasa bentuk-bentuk partisipasi masyarakat sebagai berikut:

1. Partisipasi pikiran

Partisipasi ini dilakukan masyarakat dengan memberikan sumbangan ide atau gagasan yang dimiliki oleh masyarakat.

2. Partisipasi tenaga

Partisipasi ini dilakukan masyarakat dengan memberikan sumbangan tenaga.

3. Partisipasi harta

Partisipasi ini dapat dilakukan masyarakat dengan memberikan sumbangan berupa harta atau uang dan makanan yang dapat membantu pelaksanaan pembangunan.

Selain itu, bentuk-bentuk pastisipasi dapat dibagi menjadi empat pengertian, yaitu:

1. Partisipasi dapat bersifat transitif atau intrasintif.

2. Partisipasi bermoral atau tidak bermoral.

3. Partisipasi memenuhi sisi moral apabila tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan etika.

4. Partisipasi yang bersifat dipaksa dan bersifat bebas.

5. Partisipasi yang bersifat manipulatif atau spontan.

Bentuk partisipasi masyarakat dapat dilihat dari tahapan pelaksanaan sebagai berikut:

- Tahap perancanaan

Dalam tahap ini partisipasi masyarakat dapat diketahui melalui keaktifan menghadiri sosialisasi, musyawarah, penyuluhan, dan pelatihan yang diadakan pemerintah desa.

Dalam tahap perencanaan tersebut masyarakat juga ikut menyumbang pikiran.

Hasil dari pastisipasi ini merupakan terbentuknya organisasi kepengurusan tingkat desa.

- Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini partisipasi masyarakat dapat diketahui melalui keikutsertaan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih.

- Tahap penilaian

Dalam tahap keterlibatan masyarakat dalam menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana.

Serta sejauh mana hasil dari pembangunan tersebut dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Terdapat beberapa faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pemberdayaan, meliputi:

1. Komitmen anggota masyarakat terhadap pembangunan partisipasi adalah kuat, rasa kebersamaan, kesadaran, dan keikhlasan anggota masyarakat yang tinggi.

2. Sarana untuk menunjang pembangunan partisipatif (tenaga, dana, dan bahan).

3. Program kegiatan pembangunan partisipasi adalah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Sedangkan faktor-faktor penghambat meliputi:

1. Sosialisasi mengenai partisipatif belum dilakukan kepada seluruh kelompok.

2. Koordinasi kegiatan pembangunan partisipatif belum dilaksanakan secara positif.

3. Perumusan program dan kegiatan pembangunan partisipatif lebih merupakan datar keinginan, bukan program dan kegiatan yang dibutuhkan masyarakat.

Itulah alasan mengapa aksi pemberdayaan perlu memperhatikan kearifan lokal masyarakat, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Mengapa Penguasaan Bahasa Daerah, dan Kemampuan Membaca Aksara Tradisional Serta Kesusastraan Lama itu Penting?