Find Us On Social Media :

Sebab Keruntuhan Kerajaan Kutai, Ditaklukkan 'Saudara' Sendiri?

By Ade S, Jumat, 2 Februari 2024 | 12:03 WIB

Patung Lembuswana di depan Museum Mulawarman, Tenggarong - Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Simak sebab keruntuhan Kerajaan Kutai, kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang ditaklukkan oleh Kesultanan Kutai yang beragama Islam.

Intisari-Online.com - Kerajaan Kutai Martadipura adalah kerajaan yang memiliki sejarah panjang dan gemilang di Nusantara.

Kerajaan ini didirikan pada abad ke-4 dan mencapai puncak kejayaan di bawah Raja Mulawarman.

Namun, apa sebab keruntuhan Kerajaan Kutai yang begitu hebat ini?

Apakah ada faktor eksternal atau internal yang menyebabkan keruntuhan mereka?

Bagaimana peran Kesultanan Kutai, yang merupakan 'saudara' dari Kerajaan Kutai, dalam mengakhiri keberadaan kerajaan Hindu ini?

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang sebab keruntuhan Kerajaan Kutai dan bagaimana nasib mereka setelah itu.

Sejarah Singkat Kerajaan Kutai

Didirikan pada abad ke-4, Kerajaan Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu tertua yang ada di Indonesia.

Melansir Kompas.com, Kerajaan Kutai berlokasi di Muara Kaman, di pinggir Sungai Mahakam, sekitar 133 kilometer dari Samarinda, ibu kota Kalimantan.

Prasasti Yupa, batu yang berisi tulisan huruf pallawa dan bahasa Sanskerta, menjadi sumber pengetahuan tentang Kerajaan Kutai.

Baca Juga: Lokasi dan Sumber Sejarah Kerajaan Kutai yang Berdiri pada 400 Masehi

Dari prasasti itu, diketahui bahwa Raja Kudungga adalah raja Kutai pertama yang naik tahta.

Selain itu, prasasti itu juga menyatakan bahwa Kudungga mempunyai seorang anak laki-laki bernama Asmawarman, yang kemudian menjadi raja Kutai kedua.

Asmawarman memiliki tiga putra, salah satunya adalah Mulawarman.

Dialah yang membawa Kerajaan Kutai mencapai puncak kemakmuran dan 

Kerajaan Kutai Runtuh

Pada abad ke-4, Mulawarman menjadi raja Kerajaan Kutai.

Ia adalah raja yang baik hati, kuat, dan pernah menggelar upacara pengorbanan 20.000 sapi untuk para Brahmana di Waprakecvara.

Waprakecvara adalah tempat suci yang menggabungkan unsur kebudayaan Hindu dan Indonesia.

Di era Mulawarman, Kerajaan Kutai juga mengalami kemajuan ekonomi dari bidang pertanian dan perdagangan, berkat lokasinya yang menguntungkan.

Kerajaan Kutai hidup dalam keadaan damai dan sejahtera selama Mulawarman memerintah.

Namun, setelah ia turun tahta, nasib Kerajaan Kutai mulai suram.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, dari Kutai Hingga Mataram

Kerajaan Kutai akhirnya tumbang setelah ditundukkan oleh Kesultanan Kutai yang beragama Islam.

Pada 1635, Maharaja Dharma Setia, raja Kutai terakhir, tewas di tangan Pangeran Sinum Panji Mendapa dari Kesultanan Kutai.

Sejak itu, wilayah Kerajaan Kutai berpindah tangan ke Kesultanan Kutai Kartanegara.

Demikianlah ulasan tentang sebab keruntuhan Kerajaan Kutai, kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Kronologi Berdirinya Kerajaan Kutai, Kerajaan Hindu Pertama Indonesia