Jelaskan Faktor yang Menyebabkan Kemunduran Kerajaan Banten

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Apa faktor yang menyebabkan kemunduran kerajaan Banten.

Intisari-online.com - Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah menjadi penguasa jalur pelayaran dan perdagangan.

Kerajaan Banten didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati pada abad ke-16.

Namun, apa faktor yang menyebabkan kemunduran kerajaan Banten.

Masa kejayaan Kerajaan Banten berlangsung ketika pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683 M), yang berhasil memajukan kekuatan politik dan angkatan perang Banten untuk melawan VOC.

Namun, setelah Sultan Ageng Tirtayasa dipaksa turun takhta oleh putranya sendiri, Sultan Haji, yang mendapat bantuan dari Belanda pada 1683, Kerajaan Banten mulai mengalami kemunduran.

Apa saja faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Banten? Berikut ini adalah beberapa faktor yang berpengaruh:

1. Campur tangan Belanda dengan politik adu domba.

Belanda menghasut Sultan Haji untuk memberontak terhadap ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa, yang menolak kerjasama dengan VOC.

Dengan bantuan Belanda, Sultan Haji berhasil mengkudeta Sultan Ageng Tirtayasa dan mengambil alih kekuasaan.

Namun, Sultan Haji tidak memiliki kedaulatan, karena segala hal yang berkaitan dengan pemerintahan kerajaan disetir oleh Belanda.

Belanda juga memecah belah rakyat Banten dengan membedakan antara pribumi dan non-pribumi, serta memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: Raja Asmawarman Disebut Sebagai Wangsakarta dari Kerajaan Kutai Apa Artinya?

2. Pelembagaan ekonomi dan perdagangan.

Belanda menguasai jalur pelayaran dan perdagangan yang sebelumnya dikuasai oleh Banten.

Belanda juga memonopoli komoditas utama Banten, yaitu lada, dengan menetapkan harga yang rendah dan pajak yang tinggi.

Hal ini menyebabkan pendapatan kerajaan menurun drastis, dan rakyat Banten menjadi miskin dan sengsara.

3. Krisis kepemimpinan.

Setelah Sultan Haji wafat pada 1690, Kerajaan Banten mengalami krisis kepemimpinan, karena tidak ada penerus yang mampu menggantikannya.

Para sultan yang berkuasa setelahnya tidak memiliki kharisma, wibawa, dan kemampuan yang sebanding dengan Sultan Ageng Tirtayasa.

Mereka juga tidak mampu menentang campur tangan Belanda, bahkan ada yang bersikap tunduk dan patuh kepada Belanda.

4. Perubahan sosial dan kultural.

Kerajaan Banten yang awalnya berlandaskan ajaran Islam, mulai terpengaruh oleh budaya Barat yang dibawa oleh Belanda.

Banyak rakyat Banten yang meninggalkan agama dan adat istiadat mereka, dan beralih ke agama dan budaya Belanda.

Hal ini menyebabkan hilangnya identitas dan jati diri bangsa Banten.

Baca Juga: Apakah Fungsi Keraton Dalam Kerajaan Bercorak Budaya Jawa

5. Pelembagaan militer dan pertahanan.

Kerajaan Banten yang sebelumnya memiliki angkatan perang yang kuat dan tangguh, mulai melemah karena tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan rakyat.

Belanda juga melakukan berbagai upaya untuk menghancurkan kekuatan militer Banten, seperti membakar benteng-benteng pertahanan, membunuh para pejuang, dan menyita senjata-senjata perang.

Hal ini menyebabkan Kerajaan Banten tidak mampu melawan serangan-serangan dari kekuatan asing, seperti Inggris, Prancis, dan Mataram.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Banten.

Kerajaan Banten terus mengalami kemunduran hingga akhirnya dihapuskan pada masa penjajahan Inggris pada 1813.

Meskipun demikian, Kerajaan Banten tetap meninggalkan peninggalan-peninggalan bersejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan dan kemunduran bangsa Banten.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Lantas, apa sajaapa faktor yang menyebabkan kemunduran kerajaan Banten.

Artikel Terkait