Pendiri Bank Negara Indonesia
Margono Djojohadikoesoemo adalah sosok di balik pendirian Bank Negara Indonesia, bank pertama yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.
Ia mengusulkan ide untuk mendirikan bank tersebut pada tahun 1946, sebagai salah satu upaya untuk membiayai perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia juga menjadi presiden pertama bank tersebut, hingga tahun 1950.
Bank Negara Indonesia berkembang menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 26 ribu karyawan dan lebih dari 1.800 cabang di seluruh Indonesia dan di luar negeri.
Bank ini juga menjadi salah satu bank yang terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi rakyat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Warisan dan Penghargaan
Margono Djojohadikoesoemo meninggal dunia pada tahun 1978, di usia 84 tahun.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Kemudian meninggalkan warisan berupa keluarga yang terkenal di bidang politik, ekonomi, dan militer.
Salah satu cucunya adalah Prabowo Subianto, mantan komandan Kopassus dan calon presiden Indonesia tahun 2024.
Margono Djojohadikoesoemo juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia, sebagai salah satu pahlawan nasional.
Ia dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana, Bintang Gerilya, dan Bintang Republik Indonesia.
Kemudian juga diabadikan sebagai nama jalan, gedung, dan sekolah di beberapa kota di Indonesia.