Find Us On Social Media :

Tempat Ribuan Penambang Tradisonal Bergantung, Gorontalo Memang Sudah Jadi Surga Emas Sejak Zaman Belanda

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 31 Januari 2024 | 08:17 WIB

Sejak zaman Belanda, Gorontalo adalah surga pertambangan emas. Saat ini ada puluhan perusahaan dan ribuan penambangang emas tradisional di sana.

Di sinilah awal campur tangan VOC dala mengatur ekonomi dan politik kerajaan di Gorontalo.

“Pada tahun 1683, VOC mewajibkan Raja untuk menyetorkan emas dalam bentuk batangan sebanyak dua kati setiap tahunnya. Penyetoran emas ini pertama kali dilakukan melalui seorang utusan bernama Mayuda. Dari penyetoran pertama tersebut, pejabat VOC langsung menyadari bahwa produksi emas dari Gorontalo mempunyai kadar karat tinggi,” tutur Hasanuddin.

Mengetahui kualitas emas Gorontalo, Mayuda diperintahkan berangkat ke Ternate menghadap Gubernur Maluku Jacobs Langs.

Mayuda juga diperintahkan Langs menghadap Joan Maaetsuyker Gubernur Jenderal VOC di Batavia.

VOC terus menekan Kerajaan Gorontalo dan Limboto untuk mengatur penyerahan emas, juga terus membarui dan membuat perjanjian dengan raja-raja Gorontalo demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.

VOC bahkan memperluas loji di Gorontalo dengan menempatkan seorang wakilnya, mendirikan kantor dagang (factorij), gudang penyimpanan barang (packhuis), dan membangun benteng-benteng, Benteng Nassau didirikan pada 1746 di muara Sungai Gorontalo dan Benteng Leiden didirikan pada 1765 di Kwandang.

Pendirian benteng di Gorontalo dilakukan sebagai upaya mengatasi maraknya penyelundupan barang serta aktivitas perompak Bugis dan Mandar di Kawasan Teluk Tomini dan Laut Sulawesi.

Perdagangan emas Emas sebagai logam mulia menjadi salah satu komoditas ekspor penting di Gorontalo sejak abad XVII.

Hal ini karena emas merupakan salah satu logam mulia bernilai tinggi yang memiliki karakteristik langka, indah dan cenderung tahan terhadap korosi.

“Hal ini tak mengherankan karena kawasan Gorontalo mengandung sumber mineral emas yang tersebar hampir di seluruh wilayahnya,” ujar Hasanuddin.

Menurut Hasanuddin dataran di sebelah barat Gorontalo menghasilkan kandungan tembaga dan bismut.

Sementara itu, beberapa tambang di sebelah timur laut Danau Limboto dan sebelah barat Gunung Kabila terdapat emas dalam bentuk campuran kuarsa.