Find Us On Social Media :

Tempat Ribuan Penambang Tradisonal Bergantung, Gorontalo Memang Sudah Jadi Surga Emas Sejak Zaman Belanda

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 31 Januari 2024 | 08:17 WIB

Sejak zaman Belanda, Gorontalo adalah surga pertambangan emas. Saat ini ada puluhan perusahaan dan ribuan penambangang emas tradisional di sana.

Intisari-Online.com - Puluhan perusahaan pertambangan dan ribuan penambang tradisional bergantung kepadanya.

Ternyata, Gorontalo sudah menjadi surga emas sejak zaman Kolonial Hindia Belanda.

Bahkan, menurut Kompas.com, Gorontalo adalah penghasil emas terbaik di nusantaraan pada zaman prakolonial.

Gorontalo juga memiliki sejumlah pelabuhan penting.

Antara lain pelabuhan Kwandang di wilayah perairan utara di laut Sulawesi, Paguat dan Gorontalo di wilayah selatan yang berada di Teluk Tomini.

Ketiga pelabuhan ini memiliki peran penting dalam distribusi hasil tambang emas, hasil hutan, dan perdagangan umum pada masa lalu.

“Paguat sering disebut sebagai pusat penghasil tambang emas," kata Hasanuddin Anwar, peneliti dari Balai Pelestari Nilai Budaya Manado, dilansir Kompas.com pada 2016 lalu.

"Makanya daerah Paguat yang berada di bagian barat Provinsi Gorontalo pernah dikuasai oleh dua kerajaan, yaitu Gorontalo dan Limboto."

Hasanuddin menjelaskan, produk emas di Gorontalo pada masa pemerintah kolonial Belanda jumlahnya sangat tinggi.

Bahkan dia mengungkapkan melalui catatan Johann Friedrich Riedel, seorang misionaris Jerman yang dididik di Belanda, hampir seluruh daratan di Gorontalo mengandung mineral emas.

Johann Friedrich Riedel diutus Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG), untuk mengabarkan Injil kepada masyarakat Minahasa pada tahun 1831.

Posisi Goronatalo semakin penting setelah ditemukannya emas di perbatasan antara Gorontalo dan Kaidipang dengan kadar cukup tinggi pada tahun 1721.