Find Us On Social Media :

Sikap Kepemimpinan dari Sultan Agung Ketika Memerintah Kerajaan Mataram Islam

By Afif Khoirul M, Senin, 29 Januari 2024 | 17:15 WIB

Ilustrasi - Sikap kepemimpinan dari Sultan Agung.

Pada 1633 M, Sultan Agung menciptakan sebuah sistem penanggalan yang dikenal dengan nama Kalender Jawa.

Kalender Jawa adalah hasil perpaduan antara penanggalan Saka dari India dengan Hijriah (Islam).

Sebelum masa pemerintahan Sultan Agung, masyarakat Kerajaan Mataram Islam menggunakan kalender Saka.

Selain itu, Sultan Agung juga mengembangkan berbagai aspek kebudayaan lainnya, seperti agama, bahasa, sastra, seni, dan arsitektur.

Beliau membangun masjid-masjid, istana-istana, dan candi-candi yang megah dan indah.

Ia juga menciptakan karya sastra yang terkenal, seperti Serat Pararaton dan Serat Babad Tanah Jawi.

3. Semangat perjuangan yang tinggi: Sifat kepemimpinan Sultan Agung yang pekerja keras dapat dilihat dari caranya memimpin perlawanan terhadap VOC.

Terjadinya pertempuran antara Sultan Agung dengan VOC disebabkan oleh kekecewaan VOC setelah tidak mendapat izin mendirikan loji-loji dagang di pantai utara Mataram.

Pertempuran pun berjalan cukup pelik, di mana pasukan Mataram dijatuhi tembakan dari kastil oleh pasukan VOC.

Demi menjaga keutuhan Kerajaan Mataram, Sultan Agung menyerang Batavia dua kali.

Pada serangan pertama, Sultan Agung dan pasukannya mengalami kegagalan karena kurang persiapan.

Baca Juga: Bukti yang Menunjukkan Adanya Toleransi Antar Umat Beragama di Kerajaan Mataram Hindu