Find Us On Social Media :

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Usaha Koperasi Siswa di Sekolah

By Ade S, Jumat, 26 Januari 2024 | 08:03 WIB

Ilustrasi. Artikel ini akan sebutkan dan jelaskan faktor pendukung dan faktor penghambat usaha koperasi siswa di sekolah. Baca selengkapnya di sini.

Intisari-Online.com - Koperasi sekolah memiliki peran penting dalam mendukung proses belajar mengajar dan membentuk karakter siswa.

Namun, koperasi sekolah juga menghadapi berbagai tantangan dan hambatan dalam menjalankan usahanya.

Artikel ini akan sebutkan dan jelaskan faktor pendukung dan faktor penghambat usaha koperasi siswa di sekolah.

Simak ulasan berikut ini.

Pengertian dan Tujuan Koperasi Sekolah

Melansir Kompas.com, koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa yang bersekolah di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, pondok pesantren, atau lembaga pendidikan lain yang setara.

Meskipun tidak memiliki badan hukum, koperasi sekolah tetap bisa bergerak di bidang ekonomi.

Salah satu tujuan koperasi sekolah adalah membantu memenuhi kebutuhan para siswa, seperti alat tulis, seragam, buku, makanan, minuman, dan lain-lain.

Seluruh warga sekolah, baik siswa, guru, maupun karyawan, ikut mengelola koperasi sekolah.

Koperasi sekolah berstatus koperasi terdaftar, namun masih diakui sebagai perkumpulan koperasi.

Pemerintah melalui dirjen koperasi memberikan izin kepada koperasi sekolah untuk menjalankan usahanya.

Baca Juga: Tahan Hadapi Krisis Moneter 1998, Bagaimana Upaya untuk Tetap Memberdayakan Sektor UMKM?

Koperasi sekolah memiliki beberapa tujuan, antara lain:

- Menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai praktik yang berkaitan dengan koperasi.

- Menumbuhkan rasa percaya diri, menanamkan kesetaraan, dan mengajarkan demokrasi, serta menimbulkan sikap berani menyampaikan pendapat pada peserta didik yang menjadi anggotanya.

- Memperkenalkan kepada peserta didik tentang koperasi dalam praktik sekaligus menikmati hasil usaha koperasi untuk dirinya sendiri.

- Memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan usaha koperasi, seperti bidang pembukuan, kasir, administrasi, dan bidang lainnya.

Faktor Pendukung Usaha Koperasi Siswa di Sekolah

Usaha koperasi siswa di sekolah mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik dari internal maupun eksternal.

Faktor pendukung usaha koperasi siswa di sekolah antara lain:

- Adanya kesadaran dan kepedulian dari para siswa, guru, karyawan, dan orang tua siswa untuk berpartisipasi dalam koperasi sekolah.

Mereka menyadari bahwa koperasi sekolah bermanfaat bagi kepentingan bersama dan dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.

- Adanya dukungan dari pihak sekolah, baik dari kepala sekolah, komite sekolah, maupun yayasan pendidikan.

Baca Juga: Contoh Perilaku di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat yang Mencerminkan Penerapan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Mereka memberikan fasilitas, bantuan, dan pengawasan yang diperlukan untuk koperasi sekolah.

Mereka juga memberikan ruang dan waktu bagi koperasi sekolah untuk beroperasi di lingkungan sekolah.

- Adanya dukungan dari pihak pemerintah, baik dari dinas pendidikan, dinas koperasi, maupun instansi terkait lainnya.

Mereka memberikan izin, bimbingan, pelatihan, dan bantuan modal yang diperlukan untuk koperasi sekolah.

Mereka juga memberikan penghargaan dan insentif bagi koperasi sekolah yang berprestasi.

- Adanya dukungan dari pihak masyarakat, baik dari organisasi koperasi, organisasi kemasyarakatan, maupun mitra usaha.

Mereka memberikan kerjasama, kemitraan, dan jaringan yang diperlukan untuk koperasi sekolah.

Mereka juga memberikan masukan, saran, dan kritik yang konstruktif bagi koperasi sekolah.

Faktor Penghambat Usaha Koperasi Siswa di Sekolah

Usaha koperasi siswa di sekolah juga menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, baik dari internal maupun eksternal.

Faktor penghambat usaha koperasi siswa di sekolah antara lain:

Baca Juga: Alasan dan Tujuan dari Pemilihan Kalimat Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara

- Adanya ketidakpahaman dan ketidaktertarikan dari sebagian siswa, guru, karyawan, dan orang tua siswa untuk berpartisipasi dalam koperasi sekolah.

Mereka menganggap bahwa koperasi sekolah tidak penting, tidak menguntungkan, atau tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

- Adanya kendala dari pihak sekolah, baik dari kepala sekolah, komite sekolah, maupun yayasan pendidikan.

Mereka kurang memberikan fasilitas, bantuan, dan pengawasan yang diperlukan untuk koperasi sekolah.

Mereka juga kurang memberikan ruang dan waktu bagi koperasi sekolah untuk beroperasi di lingkungan sekolah.

- Adanya kendala dari pihak pemerintah, baik dari dinas pendidikan, dinas koperasi, maupun instansi terkait lainnya.

Mereka kurang memberikan izin, bimbingan, pelatihan, dan bantuan modal yang diperlukan untuk koperasi sekolah.

Mereka juga kurang memberikan penghargaan dan insentif bagi koperasi sekolah yang berprestasi.

- Adanya kendala dari pihak masyarakat, baik dari organisasi koperasi, organisasi kemasyarakatan, maupun mitra usaha.

Mereka kurang memberikan kerjasama, kemitraan, dan jaringan yang diperlukan untuk koperasi sekolah.

Mereka juga kurang memberikan masukan, saran, dan kritik yang konstruktif bagi koperasi sekolah.

Demikianlah artikel tentang faktor pendukung dan faktor penghambat usaha koperasi siswa di sekolah.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang koperasi sekolah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menerapkan Konsep Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-hari?