Find Us On Social Media :

Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak Saat Itu

By Afif Khoirul M, Kamis, 25 Januari 2024 | 08:30 WIB

Ilustrasi - Kedudukan selat Muria yang menjadi pelabuhan Kerajaan Demak saat itu

Kerajaan Demak sendiri dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam di Indonesia.

Sebab-sebab Kemunduran Selat Muria

Selat Muria mengalami kemunduran karena beberapa sebab, antara lain:

- Konflik politik antara Kerajaan Demak dengan Kerajaan Pajang yang menyebabkan perpindahan pusat perdagangan dari Selat Muria ke Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta.

- Penjajahan Belanda yang menguasai jalur perdagangan di Nusantara dan mengalihkan arus perdagangan dari Selat Muria ke Batavia (Jakarta).

- Endapan-endapan dari sungai-sungai yang bermuara di Selat Muria yang perlahan-lahan terbawa laut dan menyebabkan selat ini semakin dangkal sehingga kapal-kapal besar tidak dapat berlabuh di sana.

Akibatnya, Selat Muria akhirnya menghilang dan menjadi daratan.

Saat ini, sisa-sisa dari Selat Muria bisa dilihat di Sungai Kalilondo yang terbentang dari Juwana timur hingga ke Ketanjung barat.

Selain itu, hilangnya Selat Muria juga menyebabkan terbentuknya sungai-sungai, seperti Sungai Silugunggo yang melintasi Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 

Kesimpulan

Selat Muria adalah sebuah selat yang dulu menjadi jalur transportasi dan perdagangan yang penting bagi Kerajaan Demak.

Selat ini juga menjadi sarana penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Namun, selat ini mengalami kemunduran dan akhirnya menghilang karena faktor-faktor politik, ekonomi, dan alam.

Baca Juga: Peran Selat Malaka Dalam Jaringan Perdagangan Kerajaan Hindu-Budha di Nusantara

Selat Muria merupakan salah satu warisan sejarah yang menunjukkan kejayaan dan peradaban Kerajaan Demak di masa lampau.

Demikian artikel bagaimana kedudukan selat Muria yang menjadi pelabuhan Kerajaan Demak saat itu.