Find Us On Social Media :

Menguak Peristiwa Runtuhnya Kerajaan Majapahit Akibat Perebutan Takhta

By Afif Khoirul M, Selasa, 23 Januari 2024 | 18:30 WIB

Ilustrasi - Peristiwa Runtuhnya Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Inilah Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit Merupakan Kerajaan Hindu Terbesar di Nusantara

Banyak pula rakyat yang menderita karena kelaparan, penyakit, dan kematian.

Banyak pula bangsawan dan pejabat yang meninggalkan kerajaan karena tidak setuju dengan salah satu pihak yang bertikai.

Perang Paregreg berakhir dengan kemenangan Wikramawardhana, yang berhasil mengalahkan dan membunuh Bhre Wirabhumi.

Namun, kemenangan ini tidak berarti bahwa kerajaan Majapahit kembali stabil dan kuat.

Justru sebaliknya, kerajaan Majapahit semakin melemah dan rapuh karena telah kehilangan banyak sumber daya dan dukungan.

Kerajaan Majapahit juga mulai kehilangan pengaruh dan kendali atas wilayah-wilayah bawahannya, yang mulai memberontak dan melepaskan diri.

Beberapa wilayah yang berhasil melepaskan diri dari Majapahit antara lain adalah Kerajaan Demak, Kerajaan Malaka, Kerajaan Sunda, Kerajaan Bali, dan Kerajaan Mataram.

Selain perebutan takhta, ada juga faktor-faktor lain yang ikut menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit, seperti penyebaran agama Islam, serangan dari kerajaan-kerajaan asing, dan kemerosotan budaya dan moral.

Semua faktor ini saling berkaitan dan mempercepat proses keruntuhan kerajaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit secara resmi dinyatakan runtuh pada tahun 1478 Masehi, ketika ibu kota kerajaan di Trowulan diserang dan dihancurkan oleh pasukan Demak.

Demikianlah contoh artikel yang saya buat tentang peristiwa runtuhnya kerajaan Majapahit akibat perebutan takhta.

Baca Juga: Menguak Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit yang Pernah Menguasai Nusantara