Menguak Peristiwa Runtuhnya Kerajaan Majapahit Akibat Perebutan Takhta

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Peristiwa Runtuhnya Kerajaan Majapahit.

Intisari-online.com - Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara yang pernah ada.

Lantas bagaiman peristiwa runtuhnya kerajaan Majapahit yang dikenal terbesar dan terkuat di Nusantara ini?

Kerajaan ini mencapai masa keemasannya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada, yang berhasil menguasai berbagai wilayah di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Papua, dan lainnya.

Namun, setelah kematian kedua tokoh tersebut, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh pada abad ke-15 Masehi.

Apa penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit?

Salah satu faktor utama yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit adalah adanya perebutan takhta antara dua kelompok yang bersaing untuk menggantikan Hayam Wuruk.

Kelompok pertama adalah kelompok yang dipimpin oleh Wikramawardhana, yang merupakan menantu Hayam Wuruk dan suami dari putri mahkota Kusumawardhani.

Kelompok kedua adalah kelompok yang dipimpin oleh Bhre Wirabhumi, yang merupakan anak dari selir Hayam Wuruk.

Kedua kelompok ini saling bertikai dan berperang untuk merebut kekuasaan atas kerajaan.

Perang saudara yang terjadi antara kedua kelompok ini dikenal dengan nama Perang Paregreg, yang berlangsung antara tahun 1404-1406 Masehi.

Perang ini sangat merugikan kerajaan Majapahit, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun politik.

Banyak wilayah yang menjadi korban dari kekerasan dan kehancuran akibat perang.

Baca Juga: Inilah Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit Merupakan Kerajaan Hindu Terbesar di Nusantara

Banyak pula rakyat yang menderita karena kelaparan, penyakit, dan kematian.

Banyak pula bangsawan dan pejabat yang meninggalkan kerajaan karena tidak setuju dengan salah satu pihak yang bertikai.

Perang Paregreg berakhir dengan kemenangan Wikramawardhana, yang berhasil mengalahkan dan membunuh Bhre Wirabhumi.

Namun, kemenangan ini tidak berarti bahwa kerajaan Majapahit kembali stabil dan kuat.

Justru sebaliknya, kerajaan Majapahit semakin melemah dan rapuh karena telah kehilangan banyak sumber daya dan dukungan.

Kerajaan Majapahit juga mulai kehilangan pengaruh dan kendali atas wilayah-wilayah bawahannya, yang mulai memberontak dan melepaskan diri.

Beberapa wilayah yang berhasil melepaskan diri dari Majapahit antara lain adalah Kerajaan Demak, Kerajaan Malaka, Kerajaan Sunda, Kerajaan Bali, dan Kerajaan Mataram.

Selain perebutan takhta, ada juga faktor-faktor lain yang ikut menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit, seperti penyebaran agama Islam, serangan dari kerajaan-kerajaan asing, dan kemerosotan budaya dan moral.

Semua faktor ini saling berkaitan dan mempercepat proses keruntuhan kerajaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit secara resmi dinyatakan runtuh pada tahun 1478 Masehi, ketika ibu kota kerajaan di Trowulan diserang dan dihancurkan oleh pasukan Demak.

Demikianlah contoh artikel yang saya buat tentang peristiwa runtuhnya kerajaan Majapahit akibat perebutan takhta.

Baca Juga: Menguak Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit yang Pernah Menguasai Nusantara

Artikel Terkait