Find Us On Social Media :

Berbasis Teknonologi 4.0, Museum Pusat TNI Angkatan Laut JALESVEVA JAYAMAHE Resmi Dibuka

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 22 Januari 2024 | 18:18 WIB

Museum pusat TNI Angkatan Laut Jalesveva Jayamahe resmi dibuka untuk umum dengan mengusung teknologi 4.0.

Museum ini berlokasi di Jalan Raya Hang Tuah No.1, Ujung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Museum ini menempati bekas kantor Dinas Angkutan Lantamal V dengan luas areal lahan 3,2 ha.

Museum memiliki tiga fasilitas ruang pamer yang terdiri dari Gedung Heritage dan Hanggar, Gedung Teater dan Gedung Replika KRI R.E. Martadinata.

Selain itu disediakan pula fasillitas penunjang museum lainnya seperti masjid hingga kafetaria.

Juga tata pamer koleksi luar ruang yang menampilkan salah satu koleksi utama museum, yaitu pesawat Gannet yang pernah ikut terlibat pada Operasi Trikora dan Dwikora di era tahun 1960-an.

Museum ini menampilkan ratusan koleksi penting dan bersejarah lainnya milik TNI Angkatan Laut.

Mulai dari koleksi-koleksi pribadi tokoh-tokoh TNI Angkatan Laut, koleksi senjata yang digunakan oleh personil TNI Angkatan Laut sejak masa sebelum kemerdekaan hingga saat ini, juga berbagai koleksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Sebagai museum yang dibangun di era digital, Museum Pusat TNI Angkatan Laut “Jalesveva Jayamahe” dirancang dengan konsep kekinian.

Menggabungkan teknik arsitektur, interior, penataan cahaya dengan multimedia interaktif untuk menghasilkan tata pamer modern dan lebih kontekstual dengan zamannya.

Gaya penceritaan dengan konten animasi bertujuan agar lebih interaktif untuk mengakomodasi kebutuhan pengunjung generasi milenial.

Tak kalah penting, teknologi 4.0 menjadi tulang punggung Museum Pusat TNI Angkatan Laut “Jalesveva Jayamahe”.

Di mana seluruh perangkat digital dapat terkoneksi dan dikendalikan secara jarak jauh.

Teknologi ini juga memungkinkan akses dan penambahan konten digital dapat dilakukan secara jarak jauh selama sistem terkoneksi internet.

Kehadiran teknologi ini dedikasikan untuk para pengawak museum agar lebih efisien dalam hal pemeliharaan dan pengelolaan museum berbasis teknologi ke depan.