Find Us On Social Media :

Mengapa para Pelajar dan Pemuda Ikut Bergabung dalam Aksi Mahasiswa 15 Januari 1974?

By Ade S, Jumat, 19 Januari 2024 | 06:03 WIB

Peristiwa Malari dan kesiapan aparat keamanan di sekitar Monumen Nasional (Monas) dan Istana Merdeka, Jakarta. Artikel ini menjelaskan mengapa para pelajar dan pemuda ikut bergabung dalam aksi mahasiswa 15 Januari 1974 yang menentang investasi asing.

Intisari-Online.com - Anda mungkin pernah mendengar tentang peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari) yang terjadi pada tahun 1974.

Peristiwa ini merupakan salah satu momen penting dalam sejarah politik Indonesia.

Namun, tahukah Anda mengapa para pelajar dan pemuda ikut bergabung dalam aksi mahasiswa 15 Januari 1974?

Apa yang menjadi motivasi mereka untuk berani mengambil risiko menghadapi rezim Orde Baru yang otoriter?

Dalam artikel ini, kita akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Sejarah Singkat Aksi Mahasiswa 15 Januari 1974

Aksi mahasiswa 15 Januari 1974 dipicu oleh kedatangan Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka, yang dianggap sebagai simbol imperialisme ekonomi Jepang di Indonesia.

Para mahasiswa dan pelajar yang menentang kebijakan investasi asing yang merugikan rakyat, melakukan aksi protes di berbagai tempat di Jakarta.

Mereka menuntut pemerintah untuk menurunkan harga-harga, membubarkan lembaga asisten presiden (aspri), dan menindak tegas para koruptor.

Namun, aksi mereka disusupi oleh pihak-pihak yang ingin mengacaukan situasi, sehingga terjadi kerusuhan, kekerasan, dan penjarahan.

Akibatnya, banyak korban jiwa dan kerugian materi, serta penangkapan terhadap para aktivis mahasiswa.

Baca Juga: Mengapa para Mahasiswa Melakukan Aksi pada 15 Januari 1974?

Alasan para Pelajar dan Pemuda Ikut Bergabung dalam Aksi Mahasiswa 15 Januari 1974

Para pelajar dan pemuda yang ikut bergabung dalam aksi mahasiswa 15 Januari 1974 memiliki alasan-alasan yang beragam. Beberapa di antaranya adalah:

- Mereka merasa prihatin dan marah dengan kondisi sosial ekonomi yang tidak adil dan tidak sejahtera.

Slain itu, mereka melihat bahwa investasi asing yang masuk ke Indonesia tidak memberikan manfaat bagi rakyat, melainkan hanya menguntungkan para pejabat dan pengusaha yang korup.

Mereka juga merasakan dampak dari kenaikan harga-harga yang menyulitkan kehidupan mereka dan keluarga mereka.

- Mereka merasa memiliki tanggung jawab moral dan nasional untuk membela kepentingan rakyat dan bangsa.

Di sisi lain, mereka menganggap bahwa aksi mahasiswa 15 Januari 1974 adalah bentuk perjuangan untuk menegakkan keadilan, demokrasi, dan kemerdekaan.

Mereka juga ingin menghapus stigma negatif yang melekat pada generasi muda sebagai generasi yang apatis, hedonis, dan tidak peduli dengan nasib bangsa.

- Mereka merasa terinspirasi dan terpengaruh oleh gerakan mahasiswa dan pelajar di negara-negara lain yang berhasil melakukan perubahan sosial politik.

Selain itu, mereka melihat bahwa gerakan mahasiswa dan pelajar di Prancis, Amerika Serikat, Jerman, dan lain-lain, mampu menantang kekuasaan yang represif, menuntut hak-hak sipil, dan mengkritik perang Vietnam.

Mereka juga ingin menunjukkan solidaritas mereka dengan rakyat Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang berjuang melawan penjajahan dan imperialisme.

Demikian penjelasan tentang mengapa para pelajar dan pemuda ikut bergabung dalam aksi mahasiswa 15 Januari 1974. Semoga dapat menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Dua Alasan Mengapa Mahasiswa Saat 1966 Bergerak Memprotes Pemerintah