Dawam Raharjo
Menurut Dawam Raharjo, masyarakat madani mengacu kepada al-Din, al-Tamaddun atau al-Madinah yang secara harfiah berarti kota.
Konsep masyarakat madani mengandung tiga hal, yaitu agama sebagai sumbernya, peradaban sebagai prosesnya, dan masyarakat kota atau perkumpulan sebagai hasilnya.
Suseno
Suseno berpendapat bahwa masyarakat madani pada hakekatnya adalah kehidupan masyarakat di luar lingkungan primordial seperti keluarga atau kenalan pribadi.
Masyarakat madani berkembang menurut dinamikanya sendiri.
Masyarakat madani merupakan produk dari perkembangan masyarakat tradisional menuju masyarakat pascatradisional atau modern.
Sistem sosial dalam masyarakat madani diambil dari sejarah Nabi Muhammad sebagai pemimpin ketika membangun peradaban tinggi dengan mendirikan Kota Madinah.
Nabi Muhammad mewujudkan nilai-nilai keadilan, ekualitas, kebebasan penegakan hukum dan jaminan terhadap kesejahteraan bagi seluruh warga.
Anwar Ibrahim
Masyarakat madani menurut Anwar Ibrahim adalah sistem sosial yang subur berasaskan pada prinsip moral untuk menjamin keseimbangan antara kebebasan perseorangan dengan kestabilan masyarakat.
Baca Juga: Kebangkitan Nasional 1908 Ditandai Dengan Dua Peristiwa Penting Ini