Find Us On Social Media :

Mengapa Dalam Perkembangan Antropologi Konsep Ras Mengalami Kesalahpahaman?

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 11 Januari 2024 | 09:17 WIB

Mengapa dalam perkembangan antropologi konsep ras mengalami kesalahpahaman?

Intisari-Online.com - Dalam antropologi, ada yang disebut sebagai konsep ras.

Konsep ras biasanya dicirikan dengan bentuk fisik seperti warna kulit, warna rambut, bentuk rambut, dan juga bentuk wajah.

Persoalannya, mengapa dalam perkembangan antropologi konsep ras mengalami kesalahpahaman?

Ras, menurut Koentjaraningrat, merupakan kerangka kerja yang membagi populasi manusia berdasarkan ciri fisik.

Ras dikembangkan oleh orang Eropa Barat setelah ekspansi global mereka yang dimulai pada abad ke-15, yakni pada era merkantilisme.

Berbeda dengan etnosentris atau yang menekankan perbedaan antara “mereka” dan “kita”.

Ras ini bersifat global, diterapkan pada seluruh spesies manusia.

Pembedaan ciri fisik menghasilkan rasisme, formasi budaya, dan ideologi yang membentuk persepsi dan evaluasi terhadap diri dan orang lain menurut identitas ras.

Hal ini kemudian dilembagakan baik dalam tatanan sosial antar pribadi maupun perilaku dalam skala yang lebih besar.

Dalam sejarah bangsa-bangsa, konsepsi mengenai perbedaan ciri fisik ini menyebabkan berbagai macam kesedihan dan kesengsaraan.

Menurut Pak Koen, hal ini merupakan salah satu bentuk kesalahpahaman besar dalam memahamiras.

Terlebih lagi, konsep ras dipahami hanya mengacu pada ciri khas fisik semata, sehingga menghasilkan persepsi yang rasis.

Baca Juga: Terdapat 4 Jenis Data Arkeologi, Sebutkan Dan Jelaskan Tiap Jenisnya

Misalnya, ada anggapan bahwa ras Kaukasoid atau ras kulit putih lebih kuat dan hebat dibandingkan dengan ras-ras lain di muka bumi.

Hal ini sangat bertentangan dengan semangat keberagaman dalam menjaga kebhinekaan.

Pengertian ras

Menurut Alo Liliweri dalam buku Prasangka, Konflik, dan Komunikasi Antarbudaya (2018), ras berasal dari bahasa Perancis dan Italia, razza berarti pertama.

Ras merupakan perbedaan variasi penduduk, atau pembedaan manusia yang didasarkan pada tampilan fisik, seperti warna mata dan rambut.

Definisi yang tepat untuk arti ras adalah:

1. Sekelompok manusia dengan ciri budaya sama dan ekonomi yang berbeda

2. Segolongan manusia dengan ciri fisik bawaan berbeda dari yang lain

3. Segolongan manusia yang mempunyai wawasan sama dengan ekonomi berbeda

4. Suku bangsa yang mendiami wilayah pemukiman sama

5. Sekelompok manusia dengan cara hidup dan kebudayaan berbeda dari yang lain.

Definisi yang tepat untuk arti ras adalah segolongan manusia dengan ciri fisik bawaan berbeda dari yang lain (b).

Baca Juga: Mengapa Bangsa Indonesia Memiliki Keanekaragaman Budaya Suku, Ras, Agama, dan Adat Istiadat?

Menurut buku Sosiologi Etnik dan Ras (2021) karya Iwan Ramadhan dan Imran, ras adalah kelompok manusia yang memiliki ciri fisik bawaan yang sama.

Artinya beberapa manusia dengan ciri fisik serupa digolongkan dalam satu kelompok.

Misalnya kelompok ras berdasarkan warna mata dan kulit.

Gill dan Gilbert mendefinisikan ras sebagai pengertian biologis yang menjelaskan pengelompokan orang berdasarkan karakteristik fisik yang sama.

Kesimpulannya, definisi ras berkaitan dengan ciri fisik yang bisa dilihat orang lain, dan bukan budaya atau karakteristik lainnya.

Empat contoh ras di dunia:

Kaukasoid

Disebut juga ras kulit putih.

Biasanya mereka berhidung mancung, dan warna rambutnya pirang hingga kecokelatan.

Negroid

Disebut juga ras kulit hitam. Karakteristik yang paling menonjol adalah berambut gelap, punya bibir tebal, dan warna kulit cokelat kehitaman.

Mongoloid

Salah satu cirinya, yakni kelopak mata orang mongoloid tidak memiliki lipatan dan warna kulitnya kekuningan.

Australoid

Ciri fisiknya hampir sama dengan ras negroid.

Itulah artikel tentang mengapa dalam perkembangan antropologi konsep ras mengalami kesalahpahaman?

Baca Juga: Ternyata Inilah 2 Ras Yang Sudah Lebih Dulu Ada Sebelum Bangsa Melayu Austronesia Masuk Ke Indonesia