Find Us On Social Media :

Bagaimana Pancasila Menjadi Jati Diri Bangsa Indonesia di Era Globalisasi?

By Ade S, Kamis, 11 Januari 2024 | 10:03 WIB

Ilustrasi. Artikel ini membahas bagaimana Pancasila menjadi jati diri bangsa Indonesia di era globalisasi, serta dampak dan solusi yang dapat dilakukan.

Intisari-Online.com - Globalisasi membawa banyak manfaat juga tantangan, seperti pengaruh ideologi asing, penurunan persatuan nasional, dan kerusakan lingkungan.

Banyak yang menilai bahwa Pancasila dapat menjadi benteng terhadap pengaruh buruk dari globalisasi tersebut, terutama dalam menjaga jati diri bangsa.

Namun, bagaimana Pancasila menjadi jati diri bangsa Indonesia di era globalisasi?

Simak artikel berikut ini untuk menemukan jawabannya.

Pengertian Globalisasi

Melansir Kompas.com, Jan Aart Scholte mengemukakan bahwa globalisasi adalah proses peningkatan ketergantungan antara negara-negara dan non-negara pada skala global, sehingga interaksi sosial dalam suatu masyarakat menjadi lebih luas dan dipengaruhi oleh dimensi sosial yang lebih besar pada skala dunia.

Proses globalisasi sudah berlangsung sejak abad ke-15 Masehi ketika bangsa Eropa melakukan penjelajahan besar-besaran dengan berlayar mengelilingi samudera.

Mereka kemudian bertemu dengan bangsa lain dan melakukan penaklukan (penjajahan) di wilayah yang mereka temui.

Saat itu semboyan yang mengandung misi gold, glory, dan gospel atau 3G menjadi salah satu bentuk globalisasi.

Contoh kecil globalisasi adalah seperti terhubungnya jaringan internet yang bisa menghubungkan orang dari dua kota berbeda hingga dari dua benua berbeda.

Singkatnya, proses globalisasi sampai saat ini masih terus berlangsung. Semua nilai kebudayaan dari bangsa lain dapat mudah diketahui dengan layanan internet.

Baca Juga: Bagaimana Konsepsi Paham Kebangsaan Menurut Soekarno?