Find Us On Social Media :

Inilah Persinyalan Kereta Api Hal Menjadi Penentu Keamanan Kereta Api di Indonesia Hingga Bisa Jadi Penyebab Kecelakaan!

By Afif Khoirul M, Jumat, 5 Januari 2024 | 12:20 WIB

Ilustrasi - Pengertian persinyalan kereta api.

Semboyan kereta api dapat berupa perintah atau larangan yang diperagakan melalui petugas, atau alat berupa wujud, warna, atau bunyi meliputi isyarat, sinyal, dan tanda; atau pemberitahuan melalui markah tentang kondisi jalur, pembeda, batas, dan petunjuk tertentu.

Semboyan kereta api juga memiliki aspek atau tanda yang berbeda-beda, seperti aspek berjalan, aspek berjalan hati-hati, aspek berhenti, aspek berhenti sementara, dan aspek berhenti dan siap berangkat.

Persinyalan kereta api memiliki peran yang sangat vital dalam menentukan keamanan kereta api di Indonesia.

Persinyalan kereta api dapat mencegah terjadinya tabrakan, anjlok, atau tergulingnya kereta api, serta memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masinis dan petugas lainnya.

Persinyalan kereta api juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengoperasian kereta api, serta memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada penumpang.

Namun, persinyalan kereta api juga dapat menjadi penyebab kecelakaan kereta api jika tidak berfungsi dengan baik atau tidak dipatuhi oleh masinis atau petugas lainnya.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan persinyalan kereta api tidak berfungsi dengan baik antara lain adalah kerusakan sarana dan prasarana, human error, faktor eksternal, dan faktor alam.

Kerusakan sarana dan prasarana dapat berupa sistem komunikasi, sistem persinyalan, kerusakan kecepatan lokomotif, tidak berfungsinya pengereman dengan maksimal, kondisi rel yang tidak baik, keadaan wesel rel yang tidak baik, hingga keausan pada rel.

Kerusakan tersebut dapat mengakibatkan masinis tidak dapat memperkirakan kecepatan kereta api ketika melewati sistem sinyal serta rel yang dalam kondisi tidak baik.

Human error adalah kesalahan yang dilakukan oleh manusia, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, yang dapat berdampak pada kecelakaan kereta api.

Human error dapat berupa masinis yang tidak melaksanakan standar prosedur operasi, melanggar kecepatan, mengantuk, atau tertidur saat mengoperasikan kereta api.

Baca Juga: Jejak Belanda di Perkeretaapian Indonesia, Sebuah Tinjauan Sejarah.