Find Us On Social Media :

Kemarahan Sultan Agung Mataram Eksekusi Dua Jenderalnya Gara-Gara Gagal Merebut Batavia

By Afif Khoirul M, Senin, 1 Januari 2024 | 19:30 WIB

Suasana kota Batavia 1706.

Intisari-online.com - Sultan Agung Hanyakrakusuma adalah raja Kesultanan Mataram yang berkuasa pada tahun 1613-1645 M.

Di bawah kepemimpinannya, Mataram mencapai puncak kejayaan dan hampir menguasai seluruh Pulau Jawa.

Salah satu wilayah yang belum dikuasai oleh Mataram adalah Batavia, yang merupakan markas VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Persekutuan Dagang Belanda di Nusantara.

Sultan Agung menganggap VOC sebagai ancaman dan penghalang untuk menguasai Banten, salah satu kerajaan saingan Mataram di Jawa.

Selain itu, VOC juga sering mengganggu kapal-kapal dagang Mataram yang akan berlayar ke Malaka, salah satu pusat perdagangan di Asia Tenggara.

Oleh karena itu, Sultan Agung berambisi untuk mengusir VOC dari Jawa dengan menyerang Batavia.

Pada tahun 1628, Sultan Agung mengirimkan pasukan Mataram yang dipimpin oleh Mandurareja dan Upa Santa untuk menyerbu Batavia.

Pasukan Mataram berjumlah sekitar 10.000 orang, sementara pasukan VOC hanya sekitar 120 orang yang dipimpin oleh Jacob van der Plaetten.

Namun, serangan Mataram gagal karena kurangnya persiapan, persenjataan, dan logistik.

Pasukan Mataram juga mengalami kelelahan, penyakit, dan kematian akibat perjalanan yang jauh dan sulit.

VOC berhasil mempertahankan bentengnya dengan menggunakan meriam dan senapan yang lebih canggih.

Baca Juga: Abdi Dalem Mertolulut, Abdi Dalem Mataram Islam Yang Tugasnya Mengeksekusi Hukuman Mati, Jumlahnya 15 Orang