Find Us On Social Media :

Ketika Tentara Sekelas Perang Dunia II Dipecundangi Tentara Indonesia di Ambarawa

By Afif Khoirul M, Jumat, 15 Desember 2023 | 10:10 WIB

Ilustrasi - Pertempuran di Ambarawa.

TKR yang dipimpin oleh Mayor Isdiman kemudian menyerang pos-pos Sekutu dan NICA di Magelang.

Pertempuran di Magelang berlangsung sengit dan menewaskan banyak korban dari kedua belah pihak.

Pada 2 November 1945, Presiden Soekarno dan Brigadir Bethell datang ke Magelang untuk melakukan perundingan dan menghentikan pertempuran.

Mereka sepakat untuk membuka jalan raya Magelang-Ambarawa bagi lalu lintas Indonesia dan Inggris, tidak mengakui aktivitas NICA, dan menempatkan pasukan Inggris di Magelang untuk mengurus evakuasi tawanan perang.

Namun, kesepakatan ini tidak berlangsung lama.

Pasukan Inggris menambah jumlah pasukannya di Magelang dan mengirim pasukan Gurkha ke Ambarawa.

Pasukan Gurkha adalah pasukan khusus Inggris yang berasal dari Nepal dan terkenal dengan keganasan dan keberaniannya.

Pada 20 November 1945, pasukan Gurkha menyerang pos-pos TKR di Ambarawa.

TKR yang dipimpin oleh Mayor Sumarto berusaha mempertahankan posisinya, tetapi kalah jumlah dan persenjataan.

Mereka kemudian meminta bantuan dari Markas Besar TKR di Yogyakarta.

Pada 23 November 1945, Kolonel Soedirman yang baru saja ditunjuk sebagai Panglima Besar TKR oleh Presiden Soekarno, berangkat ke Ambarawa dengan membawa pasukan bantuan.

Baca Juga: Peristiwa Ambarawa, Ketika Rakyat Indonesia Berani Lawan Pasukan Inggris