Find Us On Social Media :

Pembabakan Pembagian pada Masa Zaman Batu, Terbagi Empat Era

By Ade S, Minggu, 10 Desember 2023 | 10:03 WIB

Ilustrasi zaman batu menggunakan kecerdasan buatan. Zaman Batu adalah zaman praaksara yang dibagi menjadi empat era. Artikel ini akan sebutkan pembabakan pembagian pada masa zaman Batu.

Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana kehidupan manusia di zaman praaksara?

Bagaimana mereka membuat alat-alat dari batu, kayu, dan tulang?

Artikel ini akan sebutkan pembabakan pembagian pada masa zaman Batu.

Anda akan mengetahui ciri-ciri, alat-alat kebudayaan, dan manusia pendukung dari masing-masing zaman.

Anda juga akan melihat contoh-contoh hasil kebudayaan zaman Batu yang masih bisa ditemukan hingga sekarang.

Mari kita simak selengkapnya.

Dalam ilmu arkeologi, zaman praaksara dibedakan menjadi dua, yaitu zaman Batu dan zaman Logam.

Apakah kamu tahu tentang kebudayaan manusia praaksara di zaman Batu?

Menurut Kemdikbud RI, zaman Batu adalah zaman ketika alat-alat kebudayaan manusia dibuat dari batu, kayu, dan tulang.

Zaman Batu, yang terjadi sebelum manusia menemukan logam, dibagi menjadi empat periode, yaitu:

Baca Juga: Bagaimana Ciri-ciri dari Zaman Hidup Baru atau Neozoikum?

Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)

Paleolitikum adalah istilah yang digunakan untuk menyebut zaman kebudayaan Batu Tua.

Zaman ini dinamakan demikian karena alat-alat kebudayaan yang dibuat manusia dari batu masih sangat sederhana, tidak diasah atau dipolis.

Manusia di zaman ini hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dari alam.

Mereka belum menetap di satu tempat, tetapi berpindah-pindah (nomaden) dan belum mengenal bercocok tanam.

Zaman Batu Tua ditandai oleh dua kebudayaan, yaitu:

- Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)- Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakensis dan Homo Soloensis)

Alat-alat kebudayaan yang dihasilkan zaman ini antara lain kapak genggam atau kapak perimbas (golongan chopper atau pemotong), alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan flakes dari batu chalcedon (untuk mengupas makanan).

Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)

Zaman Batu Tengah (Mesolitikum) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Nomaden dan mengumpulkan makanan (food gathering).- Alat-alat kebudayaan yang dibuat hampir sama dengan zaman Paleolitikum yaitu alat-alat batu kasar.- Terdapat bukit-bukit kerang di dekat pantai yang disebut Kjokken.- Alat-alat kebudayaan berupa kapak genggam (pebble), kapan pendek (hache courte), pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.- Alat-alat kebudayaan tersebut banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores.- Alat-alat kebudayaan Mesolitikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain flakes (alat serpih), ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.

Baca Juga: Sejarah Handball, Benarkah Sudah Ada Sejak Zaman Yunani Kuno?

Kebudayaan Mesolitikum terdiri dari tiga bagian penting, yaitu:

- Pebble Culture: kebudayaan kapak genggam dari Kjokkenmoddinger)- Bone Culture: kebudayaan alat dari tulang- Flakes Culture: kebudayaan alat serpih dari Abris Sous Roche

Manusia yang mendukung kebudayaan Mesolitikum adalah bangsa Papua Melanosoid.

Zaman Batu Muda (Neolitikum)

Zaman Batu Muda (Neolitikum) ditandai oleh alat-alat kebudayaan yang dibuat manusia dari batu yang sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah.

Alat-alat kebudayaan yang dihasilkan zaman ini antara lain:

- Kapak persegi seperti beliung, pacul dan torah yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.- Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa.- Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa.- Pakaian dari kulit kayu.- Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Melolo (Sunda).

Manusia yang mendukung kebudayaan zaman Neolitikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer Indocina).

Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Kebudayaan Megalitikum menghasilkan antara lain:

- Menhir

Tugu batu atau tiang batu yang terbuat dari batu tunggal dan diletakkan di tempat tertentu.

Berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang dan tanda peringatan orang yang telah meninggal. Ditemukan di Sumatera, Sulawesi Tengah dan Kalimantan.

- Dolmen

Meja batu tempat untuk meletakkan sesaji yang akan dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya terdapat kubur batu. Ditemukan di Sumatera Barat dan Sumbawa.

- Sarkofagus

Peti jenazah yang terbuat dari batu utuh (batu tunggal). Sarkofagus yang ditemukan di Bali sampai sekarang tetap dianggap keramat dan memiliki kekuatan magis oleh masyarakat setempat.

- Kubur batu

Peti jenazah yang terdiri dari lempengan batu pipih. Ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.

- Punden berundak

Bangunan suci tempat memuja roh nenek moyang yang dibuat dengan bentuk bertingkat-tingkat. Ditemukan di daerah Lebak, Cibedug, Banten.

- Waruga

Kubur batu yang berbentuk kubus dan terbuat dari batu utuh. Ditemukan di Sulawesi Tengah dan Utara.

- Arca

Patung yang menggambarkan manusia atau binatang. Binatang yang dibuat arca antara lain kerbau, gajah, dan kera. Ditemukan di Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Demikianlah pembabakan pembagian pada masa zaman Batu. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang zaman Batu.

Baca Juga: Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian?