Sebab, roh-roh ini masih dapat dipanggil dan dimohon bantuan di saat-saat tertentu.
Oleh karena itu, masyarakat perundagian masih percaya dengan roh moyang atau leluhur.
Mereka selalu meminta perlindungan dan mengajukan permohonan kepada roh leluhur, seperti kesehatan kesuburan, dan keselamatan.
* Dinamisme
Selain itu, ada juga dinamisme, yaitu kepercayaan kepada benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan supranatural, misalnya pohon dan batu besar.
Masyarakat perundagian masih menganggap bahwa roh atau makhluk halus itu berasal dari jiwa manusia atau leluhur yang telah meninggal dunia.
Lalu, roh tersebut akan menempati berbagai tempat, seperti hutan, gua-gua, pohon, bebatuan, dan lain-lain.
Karena itu, masyarakat perundagian masih sangat menghormati benda-benda tertentu yang dianggap berisi roh leluhur.
Ada dua pola pemakaman
Masih terkait dengan sistem kepercayaan, pada zaman perundagian pemakaman memiliki dua pola, yaitu sebagai berikut.
* Sistem pemakaman langsung
Baca Juga: Bagaimana Pembagian Kerja Antara Laki-laki dan Wanita pada Masa Bercocok Tanam?