10 November 1946 pun menjadi peringatan Hari Pahlawan untuk yang pertama kalinya.
Sementara apa yang dia usulkan tetap dikenang hingga sekarang, tapi sang pengusul tidak.
Soemarsono masih dilupakan hingga sekarang.
Ada beberapa faktor yang membuatnya terlupakan.
Seomarsono pernah mengaku tak ingin menonjolkan diri sebagai pahlawan atau tokoh penting dalam pertempuran tersebut.
Ia lebih menghargai peran rakyat sebagai pahlawan sejati.
Pada 1948 dia dikaitkan dengan Peristiwa Madiun 1948 yang mau tak mau itu membuat nama Soemarsono masuk dalam "daftar hitam" sejarah Indonesia.
Setelah peristiwa Gerakan 30 September Soemarsono dipenjara oleh rezim Orde Baru dan baru dibebaskan pada 1978.
Setelah itu, dia memutuskan pindah ke Australia dan menjadi warga negara di sana hingga meninggal dunia.