Find Us On Social Media :

Dipenjara Orde Baru, Inilah Tokoh Pertempuran 10 November 1945 Surabaya Yang Terlupakan, Jasanya Sangat Besar

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 10 November 2023 | 18:17 WIB

Soemarsono punya peran tak kalah besar dalam Pertempuran 10 November 1945 Surabaya. Dia juga yang mengusulkan tiap 10 November sebagai Hari Pahlawan. Pernah dipenjara Orde Baru.

Siapa sebenarnya Soemarsono?

Soemarsono lahir di Kutoarjo, Jawa Tengah, pada 22 September 1921.

Dia adalah seorang aktivis pemuda yang terlibat dalam berbagai organisasi pergerakan nasional.

Soemarsono juga turut mendirikan Pemuda Republik Indonesia (PRI).

Saat Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945, Soemarsono berada di Surabaya dan menjadi saksi sejarah pertempuran yang terjadi di kota tersebut.

Dia disebut turut bertempur bersama arek-arek Suroboyo melawan pasukan Sekutu yang ingin menguasai kembali Indonesia.

Soemarsono juga menjadi salah satu pembicara dalam rapat-rapat penting yang membahas strategi dan sikap menghadapi ultimatum Sekutu.

Soemarsono memiliki jasa besar dalam Pertempuran Surabaya, baik sebagai pejuang maupun sebagai pengusul Hari Pahlawan.

Saat Rapat Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia pada 4 Oktober 1946, Soemarsono mengusulkan supaya setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Hal itu dia lakukan untuk mengenang besarnya perang Arek-arek Suroboyo dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Forum pun menyetujui usulan tersebut, pun demikian dengan Presiden Sukarno.

Bung Karno kemudian mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1946 tentang Hari Pahlawan pada 9 Oktober 1946.