Ternyata, Ada 4 Anggota Polisi Yang Diduga Terseret Dalam Kasus Pembunuhan Subang

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Ada empat anggota polisi yang diduga terseret dalam kasus pembunuhan Subang pada 2021 lalu itu. Rumah mereka juga sudah diperiksa

Ada empat anggota polisi yang diduga terseret dalam kasus pembunuhan Subang pada 2021 lalu itu. Rumah mereka juga sudah diperiksa

Intisari-Online.com -Ada empat anggota polisi yang diduga terseret dalam kasus pembunuhan Subang, Jawa Barat.

Rumah keempatnya juga sudah diperiksa oleh penyidik, bahkan ada juga yang kabarnya diusir oleh Kapolres.

Ada beberapa barang bukti yang berhasil diamankan dari rumah anggota yang diduga terlibat itu.

Siapa saja empat anggota polisi itu?

1. Ipda Irlansyah Saputra

Ipda Irlansyah Saputra merupakan Kanit Jatanras Polres Subang.

Namanya sempat disebut oleh anggota Bantuan Polisi (Banpol) Uci dalam wawancara di kanal Youtube Indra Zainal Chanel.

Banpol Uci adalah orang yang masuk ke TKP Subang bersama Danu untuk membersihkan bak kamar mandi.

Padahal diketahui saat itu, kondisi TKP dipasangi garis polisi karena masih satu hari pascakejadian.

Rupanya, Banpol Uci mengaku diberi perintah oleh Kanit Jatanras.

"Saya diperintahkan Kanit Jatanras, disuruh menguras kamar bak kamar mandi di TKP," kata Uci.

Sesampainya di TKP, Uci pun bertemu dengan tersangka Danu dan kemudian meminta bantuannya.

Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan pun menelusuri kegiatan pembersihan kamar mandi tersebut.

"TKP awal, setelah peristiwa ada yang diperintahkan membersihkan kamar mandi kemudian mengambil barang-barang di sana termasuk mobil," katanya dilansir dari Kompas TV, Jumat (3/11/2023).

Rumah perwira polisi yang digeledah itu yakni rumah Ipda I

Ia diduga merupakan Ipda Irlansyah Saputra.

Dari rumahnya, polisi menyita sejumlah barang yakni hardisk, memory card, dan golok-golok.

"Kita coba lakukan swab ulang terhadap barang bukti itu. Kemudian kita cocokan kembali dengan keterangan dari Danu," kata Surawan lagi.

2. Ipda Taryono

Ipda Taryono diketahui merupakan Kanit Bhabinkamtibmas Polres Subang.

Namanya sempat disinggung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ibrahim Tompo.

Ia menuturkan, berdasarkan keterangan beberapa orang yang ada di TKP sehari pascakejadian, mengarah ke seorang anggota polisi.

"Pada saat itu bertugas sebagai Bhabinkamtibmas," kata Tompo dilansir dari Youtube TV One.

Rupanya nama Taryono ini pernah disinggung oleh Kuasa Hukum tersangka Ramdanu, Achmad Taufan.

Taufan mengatakan bahwa saat itu Ipda Taryono memerintahkan Yoris untuk memindahkan mobil Yaris.

Diketahui saat itu Achmad Taufan masih menjadi pengacara Danu.

"Diminta ambil mobil Yaris karena katanya saat itu tidak dikunci," kata Taufan di Youtube Misteri Mbah Suci, Selasa (16/11/2021).

Menurut Taufan, saat itu di TKP ada Mulyana adik Yosef, kemudian Arif keponakan Yosef yang merupakan anggota polisi di Polres Subang.

Serta ada pula seorang Kanit Polres Subang bernama Taryono.

"Mereka meminta mobil Yaris diamankan untuk dibawa karena tidak dikunci, Yoris juga diminta amankan paket," tandasnya.

3. Briptu Arif Lukman Nurhakim Miftahul

Briptu Arif Lukman Nurhakim Miftahul ini merupakan keponakan tersangka Yosef Hidayah.

Ia merupakan anak dari Mulyana, adik kandung Yosef.

Arif diketahui bukan merupakan penyidik, melainkan humas di Polres Subang saat itu.

Namun ia turut ikut campur dalam kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

Mulai dari melarang Yoris otopsi, hingga meminta uang ke anak korban, berujung diusir oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.

"Arif melarang (Yoris) ikut otopsi, katanya takut nggak kuat," kata Pengacara Yoris, Leni Anggraeni kepada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.

Bahkan Arif juga ikut datang ke TKP sehari pascakejadian.

Hal itu bahkan diceritakan oleh ayahnya, Mulyana.

Selain itu, Arif menurut Taufa, sempat ditegur oleh Kapolres.

Menurut Taufan, saat itu AKBP Sumarni memergoki Arif sedang berada di ruang penyidikan.

"Pernah waktu itu saya dengar cerita Arif di ruang penyidikan, tiba-tiba bu Kapolres lewat dipanggil 'heh kamu ngapain di ruang penyidikan'. Karena dia tahu dia keluarga Pak Yosef," ungkap Taufan.

4. Bripka Ace Solihin

Bripka Ace Solihin saat itu menjabat sebagai Banit Reskrim Polsek Jalancagak.

Nama Ace ini juga disinggung oleh Leni Anggraeni.

Menurut Leni, Arif meminta uang pada Yoris untuk otopsi Tuti Suhartini.

Ia mengatakan, uang tersebut akan diberikan pada Ace.

"Rp 1 juta buat pak Ace, disuruh Arif," kata Leni Anggraeni kepada TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon, Rabu (1/11/2023).

Berdasarkan keterangan Arif, uang itu akan diberikan kepada petugas otopsi.

"Katanya Arif ke Yoris untuk otopsi," ungkap dia.

Tak hanya itu, Ace juga merupakan polisi yang pertama kali ditemui oleh Yosef.

"Dari situ (rumah Ida) saya ke polsek, ada anggota yang kenal yaitu pak Ace. 'Pak ace itu ada penculikan'. karena lihat ada bekas ban mobil naik turun di samping pintu masuk," kata Yosef saat diwawancara Aiman.

Artikel Terkait