Find Us On Social Media :

Kisah Kerajaan Aceh, Kemegahan dan Kejayaan di Ujung Sumatera di Bawah Sultan Iskandar Muda

By Afif Khoirul M, Senin, 30 Oktober 2023 | 14:30 WIB

Masjid Raya Baiturrahman peninggalan Kerajaan Aceh. Simak faktor-faktor kemunduran Kerajaan Aceh yang melibatkan konflik internal, invasi Belanda, dan campur tangan Rusia.

Pakaian ini dilengkapi dengan aksesori seperti songkok, keris, selendang, kalung, anting-anting, dan cincin.

- Makanan khas Aceh, yang terkenal dengan cita rasa pedas dan gurih.

Beberapa contoh makanan khas Aceh adalah mie aceh, nasi gurih, martabak aceh, sate matang, ayam tangkap, sie reuboh, kue timphan, dan kopi aceh.

Kerajaan Aceh adalah kerajaan Islam yang beragama Islam secara murni dan taat.

Kerajaan ini menerapkan syariat Islam dalam segala aspek kehidupannya, baik dalam bidang ibadah, akhlak, hukum, pendidikan, sosial, politik, ekonomi, maupun militer.

Kerajaan ini juga menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan Islam di Nusantara, khususnya dalam bidang tasawuf.

Keruntuhan dan Peninggalan Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh mengalami kemunduran dan keruntuhan akibat beberapa faktor internal dan eksternal.

Faktor internal meliputi perselisihan antara sultan-sultan dan pejabat-pejabat kerajaan, pemberontakan rakyat dan daerah-daerah bawahan, serta penurunan kualitas pemerintahan dan perekonomian.

Faktor eksternal meliputi persaingan perdagangan dengan Belanda VOC, perang melawan Portugis di Melaka dan Mataram di Jawa, serta invasi Inggris di Bengkulu.

Kerajaan Aceh akhirnya tumbang pada tahun 1903 setelah mengalami perang panjang selama 70 tahun dengan Belanda VOC.

Sultan terakhir Kerajaan Aceh adalah Sultan Muhammad Daud Syah (1875-1903), yang ditangkap oleh Belanda pada tahun 1903 dan dibuang ke Sumedang sampai meninggal pada tahun 1907.

Dengan demikian berakhirlah riwayat Kerajaan Aceh sebagai kerajaan Islam terbesar di Nusantara.