Find Us On Social Media :

Kisah Kerajaan Aceh, Kemegahan dan Kejayaan di Ujung Sumatera di Bawah Sultan Iskandar Muda

By Afif Khoirul M, Senin, 30 Oktober 2023 | 14:30 WIB

Masjid Raya Baiturrahman peninggalan Kerajaan Aceh. Simak faktor-faktor kemunduran Kerajaan Aceh yang melibatkan konflik internal, invasi Belanda, dan campur tangan Rusia.

Intisari-online.com - Kerajaan Aceh adalah sebuah kerajaan Islam yang berdiri di ujung utara Pulau Sumatera, Indonesia.

Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496, yang merupakan keturunan dari raja-raja Lamuri dan Samudera Pasai.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), yang berhasil menguasai sebagian besar wilayah Sumatera, Semenanjung Malaya, dan sebagian Kalimantan.

Lokasi dan Perdagangan Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh memiliki lokasi yang strategis, yaitu di dekat Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara Timur dan Barat.

Kerajaan ini memanfaatkan lokasinya untuk mengembangkan perdagangan dengan berbagai negeri, baik di Asia maupun di Eropa.

Beberapa komoditas yang diperdagangkan oleh Kerajaan Aceh adalah lada, emas, perak, timah, rempah-rempah, kain, gading, dan budak.

Kerajaan Aceh juga memiliki angkatan laut yang kuat dan tangguh, yang digunakan untuk melindungi kepentingan perdagangan dan politiknya.

Angkatan laut Kerajaan Aceh terdiri dari kapal-kapal besar yang disebut jong, yang mampu mengangkut hingga 500 ton barang.

Kapal-kapal ini dilengkapi dengan meriam-meriam yang dibuat oleh ahli-ahli dari Turki dan Persia.

Angkatan laut Kerajaan Aceh juga terkenal dengan keberaniannya dalam menghadapi musuh-musuhnya, seperti Portugis, Belanda, Inggris, dan Mataram.

Baca Juga: 7 Peninggalan Kerajaan Banjar, Termasuk Masjid Tertua di Kalimantan