Penulis
Intisari-online.com -Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,0 mengguncang wilayah Kepulauan Aru, Provinsi Maluku pada Rabu, 19 Oktober 2023 pukul 07.37 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada di koordinat 5.97 LS dan 134.75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 63 km arah barat daya dari Kabupaten Kepulauan Aru.
Kedalaman gempa tercatat sebesar 10 km.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini merupakan dampak dari aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia.
Subduksi ini terjadi di sepanjang Pulau Sumatra bagian barat, selatan Jawa, hingga Kepulauan Nusa Tenggara.
"Subduksi lempeng Indo-Australia ini menyebabkan lempeng benua Eurasia terangkat dan membentuk jalur pegunungan aktif di wilayah Indonesia bagian barat. Salah satu pegunungan aktif tersebut adalah Pegunungan Aru yang terbentuk akibat proses vulkanisme," ujar Daryono dalam keterangan resminya.
Daryono menambahkan bahwa gempa ini tidak berdampak signifikan bagi masyarakat di Kepulauan Aru.
Namun, ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang bisa terjadi kapan saja.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jika merasakan guncangan gempa, segera lindungi diri dengan berlindung di bawah meja atau bangunan yang kokoh," tutur Daryono.
BMKG juga mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti informasi terkini tentang gempabumi dan tsunami melalui situs resmi BMKG atau akun Twitter BMKG.
Baca Juga: Astaga, Maluku Tenggara Diguncang Gempa Magnitudo 4,2, Ini Penyebab dan Lokasi Episentrumnya
Berikut adalah beberapa tips atau saran yang saya buat berdasarkan panduan resmi dari BMKG1 dan BNPB2 tentang cara menghadapi gempa bumi:
Sebelum gempa bumi terjadi, Anda harus menyiapkan diri dan lingkungan Anda dengan baik. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan adalah:
Mengecek potensi bahaya di rumah, seperti perabotan yang tidak stabil, barang berat yang bisa jatuh, bahan mudah terbakar, dan keretakan pada bangunan.
Mengidentifikasi tempat aman di dalam dan luar rumah, seperti di bawah meja yang kuat, di siku bangunan, atau di lapangan terbuka.
Membekali pengetahuan diri sendiri dan anggota keluarga tentang cara bertindak saat gempa, seperti merunduk, melindungi kepala, berpegangan, dan bersembunyi. Juga cara mematikan gas, listrik, dan air jika perlu.
Menyiapkan rencana penyelamatan diri dan komunikasi darurat, seperti rute evakuasi tercepat, daftar kontak penting, dan tempat berkumpul dengan keluarga.
Menyiapkan tas siaga bencana, yang berisi lampu senter, radio, P3K, obat-obatan, makanan siap saji, minuman, uang tunai, dan sepatu khusus.
Membantu komunitas untuk siap siaga, seperti bekerja sama dengan media lokal, pihak berwenang, dan organisasi kemanusiaan untuk mendapatkan informasi respon darurat.
Saat gempa bumi terjadi, Anda harus tetap tenang dan mengikuti langkah-langkah berikut:
Jika Anda berada di dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan dengan bersembunyi di tempat aman. Jangan lari ke luar sebelum gempa berhenti. Jangan menggunakan lift atau tangga berjalan. Jauhi kaca atau cermin yang bisa pecah.
Jika Anda berada di luar bangunan atau area terbuka, jauhi bangunan, pohon, tiang listrik, atau jaringan telepon yang bisa runtuh. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari jika terjadi rekahan tanah. Jika ada longsor atau tsunami, segera cari tempat yang lebih tinggi.
Jika Anda sedang mengendarai mobil, hentikan mobil di tempat yang aman dan turun dari mobil.
Jauhi jembatan, terowongan, atau jalan raya yang bisa rusak. Jangan menyalakan api atau rokok karena bisa menyebabkan kebakaran.
Setelah gempa bumi terjadi, Anda harus waspada terhadap kemungkinan gempa susulan atau dampak lainnya. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan adalah:
Keluar dari bangunan dengan tertib dan hati-hati. Jangan masuk kembali ke dalam bangunan yang sudah rusak. Periksa apakah ada yang terluka dan berikan P3K jika perlu. Telepon atau minta pertolongan jika ada luka parah.
Periksa lingkungan sekitar Anda dan hindari hal-hal yang membahayakan. Periksa apakah ada kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik, atau kerusakan pipa air. Matikan gas, listrik, dan air jika perlu.
Ikuti informasi terkini dari pihak berwenang melalui radio atau media sosial. Patuhi instruksi evakuasi atau penanganan darurat jika ada. Jangan percaya pada isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Cari tempat berkumpul dengan keluarga dan komunitas Anda. Berikan dukungan moral dan materi kepada sesama korban gempa. Jaga kesehatan fisik dan mental Anda.
Semoga tips-tips ini bisa membantu Anda menghadapi gempa bumi dengan lebih baik.