Intisari-online.com - Pada Selasa, 17 Oktober 2023, terjadi gempa bumi di wilayah Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4,0 SR.
Lokasi gempa berada 75 km bagian Tenggara dari Buton Selatan, Sultra, dengan titik koordinat 6.24LS, 122.88BT.
Pusat gempa berada di kedalaman 10 km.
Gempa bumi di Sulawesi Tenggara disebabkan oleh pertemuan tiga lempeng tektonik yang kompleks di wilayah tersebut.
Ketiga lempeng tersebut adalah:
1. Lempeng Pasifik: Bergerak ke arah barat.
2. Lempeng Eurasia: Bergerak ke arah selatan-tenggara.
3. Lempeng Filipina: Berukuran lebih kecil.
Pertemuan tiga lempeng ini menyebabkan terbentuknya patahan yang memicu gempa bumi di Pulau Sulawesi.
Di seluruh Pulau Sulawesi, terdapat 40 patahan yang tersebar, dan empat di antaranya sangat aktif dan berbahaya: sesar Palu-Koro, sesar Saddang, sesar Gorontalo, dan sesar Matano.
Sesar Palu-Koro menjadi yang paling aktif di Indonesia dan memicu gempa serta tsunami dahsyat di Donggala dan Palu pada tahun 2018.
Meskipun gempa ini memiliki kekuatan yang lebih rendah, tetap penting untuk memahami faktor-faktor yang membuat Indonesia rawan terhadap gempa bumi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Setelah gempa bumi dengan magnitudo 4,0 SR mengguncang wilayah Sulawesi Tenggara pada tanggal 17 Oktober 2023, berikut adalah beberapa informasi tambahan:
1. Lokasi Gempa: Gempa ini terjadi 75 km bagian Tenggara dari Buton Selatan, Sultra. Koordinat titik gempa adalah 6.24 LS, 122.88 BT.
2. Kedalaman: Pusat gempa berada di kedalaman 10 km.
3. Waktu Kejadian: Gempa ini terjadi pada pukul 03.59 WIB.
4. Tindakan Pencegahan: Meskipun gempa ini memiliki kekuatan yang lebih rendah, tetap penting untuk memahami faktor-faktor yang membuat Indonesia rawan terhadap gempa bumi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Ingatlah selalu untuk tetap waspada dan mematuhi panduan keselamatan saat menghadapi situasi gempa bumi.