Find Us On Social Media :

Batu Bara dan Nikel, Benarkah Dua Komoditas Andalan Indonesia yang Terancam Habis?

By Afif Khoirul M, Senin, 9 Oktober 2023 | 18:30 WIB

Ilustrasi - Tambang Freeport

Intisari-online.com - Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir batu bara dan nikel terbesar di dunia.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2022, produksi batu bara Indonesia mencapai 616,7 juta ton, sedangkan produksi nikel mencapai 1,1 juta ton.

Kedua komoditas ini memberikan kontribusi besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah penghasil tambang.

Namun, di balik kemegahan dan kekayaan batu bara dan nikel, tersimpan ancaman yang mengintai.

Pasokan batu bara dan nikel di Indonesia tidak akan bertahan selamanya.

Berdasarkan studi, cadangan batu bara Indonesia diperkirakan akan habis dalam 60 tahun ke depan, sedangkan cadangan nikel akan habis dalam 20 tahun ke depan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

- Tingginya permintaan pasar domestik dan internasional.

Batu bara dan nikel merupakan bahan baku penting untuk berbagai sektor industri, seperti listrik, baja, otomotif, baterai, dan elektronik.

Permintaan akan batu bara dan nikel terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi dunia.

Indonesia sendiri mengalami peningkatan konsumsi batu bara dan nikel dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan industri smelter.

Baca Juga: Benarkah Nikel Indonesia Lebih Unggul dari Nikel Eropa, Ini Fakta dan Data