Find Us On Social Media :

Perwujudan Demokrasi pada Era Reformasi, Termasuk Pemilu Lebih Demokratis

By Ade S, Senin, 2 Oktober 2023 | 11:03 WIB

Bagian atap Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jl Imam Bonjol, Jakarta, sejak Kamis (29 April 1999) dipasangi 48 bendera partai politik peserta Pemilihan Umum 1999. Artikel ini membahas tentang perwujudan demokrasi pada era reformasi di Indonesia, termasuk pemilu yang lebih demokratis dan rotasi kekuasaan.

Intisari-Online.com - Era reformasi adalah era baru bagi perwujudan demokrasi di Indonesia yang dimulai dengan turunnya Soeharto dari jabatan presiden setelah 32 tahun berkuasa.

Era ini juga ditandai dengan berbagai perubahan politik, sosial, dan ekonomi yang signifikan.

Artikel ini akan membahas tentang perwujudan demokrasi pada era reformasi, termasuk pemilu yang lebih demokratis, rotasi kekuasaan dari pemerintah pusat hingga daerah, pola rekrutmen politik terbuka, dan hak-hak dasar warga negara yang terjamin.

Karakteristik demokrasi periode reformasi

Demokrasi Pancasila adalah bentuk demokrasi yang dianut oleh Indonesia pada era reformasi ini.

Demokrasi ini memiliki perbedaan dengan Orde Baru dan kemiripan dengan Demokrasi Parlementer 1950-1959.

Demokrasi Indonesia periode reformasi sedang berusaha menuju kesempurnaan.

Rakyat memiliki tugas untuk mengawal demokrasi agar dapat diterapkan dalam semua aspek kehidupan.

Ini dia karakteristik demokrasi pada periode reformasi:

1) Pemilu lebih demokratis2) Rotasi kekuasaan dari pemerintah pusat hingga daerah3) Pola rekrutmen politik terbuka4) Hak-hak dasar warga negara terjamin

Berikut ini penjelasannya:

Baca Juga: Latar Belakang Pemilu 1955, Pemilu Paling Demokratis di Indonesia