Baca Juga: Soekarno dan Supersemar, Apa yang Sebenarnya Terjadi pada 11 Maret 1966?
Kemudiam mengatakan bahwa Dewan Jenderal terdiri dari beberapa jenderal seperti Nasution, Yani, Suharto, Gatot Subroto, dan lain-lain.
Njono juga mengkritik keras tindakan-tindakan represif yang dilakukan oleh pihak militer terhadap rakyat sipil, khususnya para simpatisan PKI.
Dia menyebutnya sebagai pembantaian massal yang tidak berperikemanusiaan.
Kemudian menuntut agar pemerintah menghentikan kekerasan tersebut dan mengadili para pelakunya.
Namun, pembelaannya tidak didengar oleh hakim.
Ia divonis mati dengan tuduhan sebagai penghasut dan penggerak G30S. Ia dieksekusi dengan cara ditembak pada tahun 1966 atau 1967.
Tanggal dan tempat kematianya tidak diketahui secara pasti.
Njono Prawiro adalah salah satu tokoh PKI yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia.
Ia adalah seorang aktivis buruh yang berjuang untuk kepentingan rakyat.
Kemudian juga adalah seorang politikus yang berani mengkritik kekuasaan militer dan membela Presiden Sukarno.
Beliau meninggal dengan martabat sebagai seorang pejuang kemerdekaan dan demokrasi.