SECRET STORY Versi Lain Silsilah Mantan Presiden Soeharto

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Versi lain tentang silsilah mantan Presiden Soeharto.

Intisari-online.com - Soeharto, presiden kedua Republik Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah bangsa ini.

Namun, selain kiprah politik dan militer yang kontroversial, Soeharto juga memiliki silsilah keluarga yang menarik untuk ditelusuri.

Ada beberapa versi yang beredar tentang asal-usul Soeharto, yang salah satunya disebut mempunyai hubungan darah dengan keluarga keraton Yogyakarta.

Berikut adalah 3 versi silsilah Soeharto

Versi pertama, yang paling umum diterima, adalah bahwa Soeharto adalah anak dari Kertosudiro, seorang petani dan pegawai lurah di desa Kemusuk, Yogyakarta.

Ibunya bernama Sukirah, istri dari Kertosudiro.

Soeharto lahir pada tanggal 8 Juni 1921 di Yogyakarta.

Versi ini didukung oleh buku biografi resmi Soeharto yang ditulis oleh G. Dwipayana dan Ramadhan K.H., serta oleh kesaksian keluarga dan kerabat dekatnya.

Versi kedua, Soeharto merupakan keturunan ningrat Keraton Yogyakarta.

Kabar ini muncul di majalah POP, volume 2, nomor 17, Tahun 1974 yang berjudul "Teka-teki Sekitar garis Silsilah Soeharto" dengan oplah 24 ribu.

Artikel tersebut menyebutkan bahwa Soeharto merupakan anak dari R.L. Prawirowijono alias Raden Rio Padmodipuro yang merupakan salah satu keturunan Sultan Hamengkubuwono II.

Pada suatu hari, dengan terpaksa Raden Rio menitipkan istri dan anaknya kepada seseorang bernama Kartosudiro.

Raden Rio saat itu hendak menikah lagi dengan putri seorang wedana. Kala itu Soeharto kecil berusia antara 6-7 tahun.

Soeharto sendiri sangat marah terhadap isi pemberitaan tersebut dan membantahnya. Kontan, Majalah POP dilarang terbit.

Versi ketiga, Soeharto disebut sebagai anak hilang yang tidak ditemukan oleh orang tuanya.

Seorang berpangkat atau seorang pedagang keliling keturunan Tionghoa menyerahkan Soeharto kepada seorang penduduk desa.

Penjelasan versiini disampaikan oleh Mashuri SH, tetangga Mayjen Soeharto di Jln. Haji Agus Salim pada tahun 1965, dan mantan Menteri Penerangan pada era Orde Baru.

Keterangan ini bisa dilacak di buku Suharto: Sebuah Biografi Politik karya R.E. Elson yang terbit tahun 2005.

Baca Juga: Selain Ahmad Yani, Sosok Ini Juga Pernah Menempeleng Soeharto Muda Yang Bikin KNIL Kembali Duduki Makassar

Artikel Terkait