Find Us On Social Media :

Tradisi Potong Jari, Cara Orang Suku Dani Papua Merefleksikan Kesedihan Ditinggal Orang Tersayang

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 23 September 2023 | 18:17 WIB

Masyarakat Suku Dani di Papua mengenal tradisi potong jari sebagai ungkapan duka cita karena ditinggal oleh kerabat tercinta.

Sebagian lainnya juga menanam sayur-sayuran, seperti sawi, kol, jeruk, dan buah merah.

Selain dikonsumsi sendiri, beberapa penduduk juga menjual hasil pertanian ke kota setelah dipanen.

Menurut Lembaga Masyarakat Adat (LAM) Kabupaten Jayawijaya, yang dikutip dari Ekspedisi Tanah Papua, cara hidup ini masih dilakukan oleh sekitar 10.000 anggota 322 suku lain di 39 distrik Jayawijaya.

Hastuti menambahkan bahwa Lembah Baliem dibatasi oleh Pegunungan Jayawijaya.

Lereng pegunungan ini memiliki medan yang terjal dengan lembah sungai yang sempit dan curam.

Sehingga suku Dani memiliki cara tersendiri untuk memanfaat lahan menjadi perkebunan.

Menurut Husni dan Siregar, masyarakat suku Dani menyebut diri mereka sendiri sebagai nit baliemega yang berarti "kami orang Baliem".

Sementara itu, menurut Hastuti, suku Dani lebih suka disebut sebagai orang parim.

"Sebagian besar suku Dani memeluk agama Kristen Protestan, namun tidak bisa lepas dari adat istiadatnya sebagai penganut kepercayaan roh-roh orang yang sudah meninggal," tulis Hastuti dalam jurnalnya.

Perpaduan dari dua keyakinan tersebut dapat dilihat dari upacara adat yang dilakukan oleh masyarakatnya.

Mereka masih secara rutin melakukan ritual-ritual penghormatan terhadap roh leluhur.

Tradisi pemotongan jari suku Dani