Find Us On Social Media :

Kerajaan Ternate, Kerajaan Penghasil Rempah-Rempah yang Berpengaruh di Nusantara Timur

By Afif Khoirul M, Kamis, 21 September 2023 | 13:30 WIB

Gambar masjid di Ternater tahun 1850.

Ia berhasil mengusir Portugis dari Ternate pada tahun 1575 dan menghancurkan benteng mereka di Pulau Tidore pada tahun 1578.

Ia juga membantu rakyat Malaka yang berjuang melawan Portugis dengan mengirimkan pasukan dan persenjataan.

Meskipun berhasil mengalahkan Portugis, Kerajaan Ternate tidak bisa menghindari campur tangan Belanda, yang datang sebagai saingan Portugis dalam perdagangan rempah-rempah.

Belanda berhasil menjalin persekutuan dengan Ternate dan mendirikan benteng mereka di Pulau Moti pada tahun 1607.

Namun, Belanda kemudian berubah sikap dan mulai menindas rakyat Ternate dengan monopoli perdagangan dan pajak tinggi.

Kerajaan Ternate tidak tinggal diam dan melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Salah satu peristiwa penting adalah Pemberontaan Raja Jailolo (1648-1650), yang dipimpin oleh Sultan Mandar Syah, putra Sultan Hamzah dari Jailolo.

Pemberontaan ini melibatkan rakyat dari berbagai pulau di Maluku, tetapi akhirnya dapat dipadamkan oleh Belanda dengan bantuan dari Tidore.

Setelah itu, Kerajaan Ternate mengalami kemunduran dan kehilangan sebagian besar wilayahnya.

Belanda semakin menguasai Maluku dan membatasi produksi rempah-rempah agar harga tetap tinggi.

Baca Juga: Dari Pengungsi India Hingga Pendiri Kerajaan, Ini Kisah Jayasingawarman dan Tarumanegara

Kerajaan Ternate hanya tersisa di lima pulau kecil, yaitu Ternate, Moti, Makian, Hiri, dan Mare.