Find Us On Social Media :

Dari Kadipaten Cirebon Hingga Kesultanan Banten: Kisah Perjuangan Sunan Gunung Jati dan Maulana Hasanuddin

By Afif Khoirul M, Rabu, 6 September 2023 | 08:16 WIB

Masjid Banten Lama, Desa Karangantu Serang Banten. Artikel ini membahas tentang kehidupan ekonomi Kerajaan Banten, yang sangat bergantung pada perdagangan.

Intisari-online.com - Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam yang pernah berdiri di ujung barat Pulau Jawa.

Kerajaan ini didirikan oleh Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati, yang merupakan salah satu dari Wali Songo atau sembilan penyebar Islam di Nusantara.

Namun, sebelum menjadi kerajaan, Banten adalah sebuah kadipaten yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda.

Kadipaten Banten awalnya dipimpin oleh Pangeran Pucuk Umum, yang merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi, raja terakhir Kerajaan Sunda.

Pada tahun 1526, ia meminta bantuan Sunan Gunung Jati untuk menghadapi serangan Portugis yang ingin menguasai pelabuhan Banten.

Sunan Gunung Jati menyanggupi permintaan tersebut dengan syarat Pangeran Pucuk Umum bersedia masuk Islam.

Pangeran Pucuk Umum pun menyetujui syarat tersebut dan berganti nama menjadi Maulana Yusuf.

Dengan bantuan Sunan Gunung Jati, Portugis berhasil dipukul mundur dan pelabuhan Banten tetap berada di tangan Kadipaten Banten.

Sunan Gunung Jati kemudian menyerahkan pemerintahan Banten kepada Maulana Yusuf dan kembali ke Cirebon, tempat ia mendirikan Kesultanan Cirebon.

Maulana Yusuf melanjutkan penyebaran Islam di wilayah Banten dan sekitarnya dengan bimbingan Sunan Gunung Jati.

Pada tahun 1552, Maulana Yusuf meninggal dunia dan digantikan oleh putranya, Maulana Muhammad.

Baca Juga: Kisah Kerajaan Kediri, Kerajaan Hindu yang Berpusat di Daha dan Melahirkan Ramalan Jayabaya