Intisari-online.com - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Muarabinuangeun, Banten, pada Kamis (17/8/2023) pukul 11.28 WIB.
Gempa tersebut terasa di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bandung.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa tersebut merupakan jenis gempa tektonik.
Disebabkan oleh deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia.
Gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust.
Lokasi pusat gempa berada di laut pada jarak 96 kilometer arah barat daya Muarabinuangeun, Banten dengan kedalaman 60 kilometer.
Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami berdasarkan hasil pemodelan BMKG.
Guncangan gempa dirasakan oleh warga di beberapa wilayah dengan skala intensitas yang berbeda-beda.
Di Bandung, gempa dirasakan pada skala intensitas II-III MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah dan seperti truk berlalu.
Di Bogor dan Cikembar, gempa dirasakan pada skala intensitas II MMI yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,8 Guncang NTT, Ini Tips Untuk Menghadapi Gempa
Selain itu, gempa juga dirasakan oleh warga di Sukabumi yang sedang berwisata di Pantai Pelabuhanratu.
Seorang warga bernama Tonny Hendrayanto mengatakan bahwa guncangannya lumayan kuat dan lama, bahkan mobil yang diparkir juga terlihat sempat bergoyang.
Namun, ia mengaku tidak ada warga yang panik akibat gempa tersebut.
Hingga pukul 11.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah Indonesia.