Find Us On Social Media :

Mengenang Kembali Insiden Hotel Yamato Atau Peristiwa Penyobekan Bendera Belanda Pada 19 September 1945 Di Surabaya

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 4 September 2023 | 17:48 WIB

Peristiwa perobekan bendera Belanda atau insiden Hotel Yamato disebut sebagai salah satu pemicu Pertempuran 10 November 1945 SUrabaya.

Residen Soedirman berusaha untuk bisa bertemu dan berdiskusi dengan pimpinan sekutu yaitu Ploegman agar bendera tersebut dapat diturunkan agar tidak memicu terjadinya keributan.

Namun, diskusi yang tidak berjalan lancar karena Ploegman menolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia dan menurunkan benderanya.

Ploegman bahkan mengeluarkan sebuah pistol yang membuat perkelahian antara kedua belah pihak tidak dapat dihindari.

Di tengah keributan tersebut, Ploegman meninggal dunia karena dicekik oleh pengawal Soedirman yaitu Sidik.

Sayangnya, Sidik juga tewas di tangan tentara Belanda yang sedang bertugas saat itu.

Residen Soedirman beserta pengawalnya yang lain berhasil menghindari insiden tersebut dan segera keluar dari Hotel Yamato untuk mengamankan situasi.

Tidak disangka Hariyono yang awalnya bersama Soedirman masuk kembali ke dalam hotel bersama Kusno Wibowo yang langsung menuju ke atap Hotel Yamato.

Mereka melakukan aksi heroik dengan menurunkan dan merobek bendera Belanda yang berwarna merah, putih, biru dan dengan sengaja menyisakan bagian merah dan putih saja.

Insiden Hotel Yamato kemudian dikenal dengan tindakan heroik yaitu perobekan bendera Belanda yang berwarna merah-putih-biru menjadi bendera Indonesia yang berwarna merah-putih.

Dampak Insiden Hotel Yamato

Insiden Hotel Yamato disebut membuat kondisi keamanan di Surabaya semakin memanas.

Gesekan kecil yang terjadi lama-kelamaan berubah menjadi pertempuran yang memakan banyak korban.

Oleh beberapa pihak, Insiden Hotel Yamato disebut sebagai salah satu penyebab terjadinya Pertempuran Surabaya.