Find Us On Social Media :

Mengenang Kembali Insiden Hotel Yamato Atau Peristiwa Penyobekan Bendera Belanda Pada 19 September 1945 Di Surabaya

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 4 September 2023 | 17:48 WIB

Peristiwa perobekan bendera Belanda atau insiden Hotel Yamato disebut sebagai salah satu pemicu Pertempuran 10 November 1945 SUrabaya.

Ketika itu sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh Mr.W.V.Ch. Ploegman mengibarkan yang berwarna merah, putih, dan biru di tiang bendera Hotel Yamato.

Hotel itu berada di Jalan Tunjungan 65, Surabaya.

Pengibaran bendera Belanda dilakukan tanpa adanya persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia di kota Surabaya.

Kronologi Insiden Hotel Yamato

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat mengenai penetapan pengibaran terus menerus bendera nasional Sang Saka Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia.

Sesuai maklumat yang dikeluarkan pada tanggal 31 Agustus 1945 itu maka pengibaran bendera Merah Putih segera dilakukan di berbagai daerah.

Termasuk di Kota Surabaya.

Namun seiring masuknya pasukan Inggris dan Belanda ke Kota Surabaya, kondisi keamanan di wilayah ini semakin tidak kondusif.

Pada 18 September 1945, para Sekutu dan Belanda dari Allief Forces Netherlands East Indies (AFNEI) menjejakkan kakinya di Surabaya.

Mereka ditempatkan di Hotel Yamato, yang dijadikan sebagai markas Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees atau Bantuan Rehabilitasi untuk Tawanan Perang dan Interniran.

Hingga pada 19 September 1945, sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh Mr.W.V.Ch. Ploegman dengan sengaja mengibarkan bendera yang berwarna merah, putih, dan biru di tiang bendera Hotel Yamato, Surabaya.

Tindakan provokatif tersebut kemudian membuat seorang perwakilan Indonesia yaitu Residen Soedirman mendatangi Hotel Yamato tempat mereka mengibarkan bendera tersebut.