Viral Seorang Ibu Diduga Alami Baby Blues Hendak Buang Bayinya, Yuk Kenali Penyebabnya

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Seorang ibu diduga mengalami baby blues dan hendak membuang bayinya. Baby blues pada ibu yang baru melahirkan tak bisa dianggap remeh.
Seorang ibu diduga mengalami baby blues dan hendak membuang bayinya. Baby blues pada ibu yang baru melahirkan tak bisa dianggap remeh.

Seorang ibu diduga mengalami baby blues dan hendak membuang bayinya. Baby blues pada ibu yang baru melahirkan tak bisa dianggap remeh.

Intisari-Online.com -Baru-baru ini viral video, isinya seorang ibu yang diduga hendak membuang bayinya.

Ibu itu diduga sedang mengalami baby blues, tapi untung petugas kereta api sigap dan langsung menyelamatkan wanita berjilbab itu.

Menarik untuk tahu lebih banyak soal baby blues, fenomana apa sih itu?

Video tersebut beredar pada Minggu, 3 September 2023, kemarin.

Kejadian itu disebut terjadi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Biarin, Bapak!" kata perempuan yang diduga sebagai ibu bayi sambil berusaha menggapai anak yang digendong petugas stasiun.

Hingga kini belum jelas apa yang sebarnya terjadi dengan ibu tersebut.

Tapi tetap menarik untuk tahu lebih dalam tentang apa itu baby blues dan apa dampaknya bagi seorang ibu yang baru melahirkan.

---

Beberapa wanita menyebut melahirkan sebagai momen yang dinanti-nantikan.

Tapi ada juga yang sebaliknya.

Bagi seorang ibu, melahirkan tetap berisiko menyebabkan terjadinya baby blues syndrome atau sindrom baby blues.

Istilah baby blues mengacu pada perubahan suasana hati pada ibu setelah bersalin.

Ini merupakan kondisi sementara yang berangsur pulih dalam beberapa hari hingga dua minggu pasca-persalinan.

Baby blues atau baby blues syndrome adalah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan.

Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), baby blues lebih sering terjadi pada ibu yang melahirkan anak pertama, pengalaman kurang, gizi kurang, bayi yang rewel akan menambah gejala Untungnya, perubahan suasana hati akibat baby blues akan memudar atau hilang setelah satu atau dua minggu pasca-persalinan.

Bila baby blues berlangsung lebih dari dua minggu, kemungkinan ibu menderita depresi pasca persalinan.

Apa saja gejala baby blues?

Dilansir dari Verywell Mind, ada beberapa gejala baby blues yang sering dikeluhkan para ibu yang baru memiliki anak.

Antara lain:

- Perubahan suasana hati

- Merasa sedih dan mudah menangis, terutama saat melihat wajah si kecil

- Mudah marah dan tidak sabar

- Terlalu cemas akan kondisi bayinya

- Kelelahan kronis akibat kekurangan waktu untuk tidur atau istirahat

- Susah fokus dan sulit berkonsentrasi

- Merasa tidak berdaya dan banyak kekurangan, terutama dalam hal mengurus bayi

Jika dua minggu atau sebulan setelah melahirkan Anda masih merasakan gejala-gejala baby blues, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi indikasi yang lebih serius, seperti depresi pascapersalinan.

Apa penyebab baby blues?

Dikutip dari American Pregnancy Association, penyebab pasti baby blues tidak diketahui.

Namun, diduga berkaitan dengan perubahan hormonal yang terjadi sejak hamil hingga melahirkan.

Perubahan hormonal ini dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang mengakibatkan depresi.

Selain itu, perubahan fisik yang dialami para ibu yang baru melahirkan dan rasa lelah mengurus bayi baru lahir bisa menjadi pencetus baby blues syndrom.

Bagaimana cara mengatasi baby blues?

Baby blues syndrom dapat sembuh dengan sendirinya beberapa hari setelah melahirkan.

Namun, para ibu bisa mengatasi kondisinya dengan beberapa cara berikut:

- Pertahankan pola makan tinggi gizi dan seimbang.

- Buat jurnal tentang pikiran dan perasaan Anda sejak memiliki buah hati.

- Jangan berpikir untuk menjadi ibu yang sempurna.

- Beri kesempatan pada tubuh Anda untuk beradaptasi dengan peran yang baru.

- Luangkan waktu untuk me time, misalnya dengan joging atau senam di pagi hari atau merawat diri di salon.

- Minta bantuan suami atau anggota keluarga lainnya untuk bergantian mengurus bayi, terutama ketika si kecil terjaga di malam hari agar Anda bisa beristirahat.

- Berkonsultasi dengan dokter, psikolog, atau psikiater untuk mencari tahu cara mengatasi baby blues yang sesuai dengan kondisi Anda.

Baby blues umumnya hanya terjadi sesaat setelah wanita melahirkan dan sembuh dengan sendirinya ketika fisik dan psikis ibu sudah beradaptasi dengan peran barunya.

Namun jika baby blues berlangsung lebih dari 14 hari, Anda perlu segera mencari pertolongan ahli seperti psikolog atau psikiater.

Baby blues dapat berkembang menjadi depresi postpartum atau depresi pasca-persalinan yang ditandai dengan ibu merasa kesulitan membangun ikatan dengan anaknya, dirundung rasa bersalah, hingga pikiran untuk menyakiti diri sendiri serta bayinya.

Artikel Terkait