Find Us On Social Media :

Indonesia Mengenalnya Sebagai Penjahat Perang Paling Brutal, Sosok Ini Ternyata Lahir di Turki

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 31 Agustus 2023 | 16:00 WIB

Raymond Westerling, penjahat perang paling brutal yang telah membantai rakyat Sulawesi Selatan, ternyata lahir di Turki.

Setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih harus menghadapi Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia setelah Jepang pergi.

Di berbagai daerah, rakyat Indonesia harus berperang melawan pasukan Belanda.

Selain melakukan agresi militer, Belanda juga berusaha memecah Indonesia dengan mendirikan negara-negara boneka berbentuk negara federal.

Ini terjadi di Sulawesi Selatan.

Dalam Tragedi Patriot dan Pemberontak Kahar Muzakkar (2010), dijelaskan Belanda hendak mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT) dengan Makassar sebagai ibu kotanya.

Pada akhir 1946, 120 orang dari pasukan khusus DST dan komandannya, Westerling, dikirim ke Makassar.

Mereka tiba dengan kapal pada 5 Desember 1946.

Mereka ditugasi untuk menumpas pemberontak.

Pemberontak adalah kelompok nasionalis atau republikein, rakyat revolusioner yang mendukung kemerdekaan Republik Indonesia.

Maarten Hidskes, putra Piet Hidskes, anggota DST, menuturkan kisah perang yang selama ini ditutupi ayahnya.

Dia menulis kekejaman Belanda dalam buku Di Belanda Tak Seorang Pun Mempercayai Saya: Korban Metode Westerling di Sulawesi Selatan 1946-1947 (2018).

Maarten menceritakan Westerling memulai operasinya pada 11 Desember 1946.