Find Us On Social Media :

Indonesia Mengenalnya Sebagai Penjahat Perang Paling Brutal, Sosok Ini Ternyata Lahir di Turki

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 31 Agustus 2023 | 16:00 WIB

Raymond Westerling, penjahat perang paling brutal yang telah membantai rakyat Sulawesi Selatan, ternyata lahir di Turki.

Salah satu instruktur Westerling dalam pelatihan menyebut pelatihan itu sebagai "neraka di bumi".

Materi pelatihan tersebut di antaranya adalah perkelahian tangan kosong, pembunuhan diam-diam, 

Pelatihan dan pelajaran yang mereka peroleh antara lain "unarmed combat" (perkelahian tangan kosong), "silent killing" (penembakan tersembunyi), death slide, berkelahi dan membunuh tanpa senjata api, dan lain sebagainya.

Pada 15 Desember 1943, Westerling berangkat ke India untuk bertugas di bawah Laksamana Madya Mountbatten Panglima Komando Asia Tenggara.

Westerling tiba di India pada 15 Januari 1944 dan ditempatkan di Kedgaon.

Pada 20 Juli 1946, Westerling diangkat menjadi komandan pasukan khusus, Depot Speciale Troepen – DST (Depot Pasukan Khusus).

Westerling awalnya ditunjuk untuk sementara, tapi ternyata dia berhasil meningkatkan mutu pasukan menjelang penugasan ke Sulawesi Selatan.

Nama Westerling dielu-elukan dan dia dianggap sebagai pahlawan di Belanda setelah menumpas perlawanan republiken di Sulawesi Selatan.

Tapi bagi kalangan Indonesia, dia adalah penjahat perang.

Bagaimana pembantaian Westerling?

Pembantaian Westerling merupakan peristiwa pembunuhan ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan pada Desember 1946 hingga Februari 1947.

Pembantaian dilakukan oleh pasukan khusus Belanda Depot Speciale Troepen (DST) di bawah pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling.