Find Us On Social Media :

Peristiwa Meletusnya Gunung Krakatau, Sang Pembelah Pulau Jawa dan Sumatera

By Afif Khoirul M, Sabtu, 26 Agustus 2023 | 10:10 WIB

Aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Intisari-online.com - Gunung Krakatau adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di dunia.

Letusan dahsyatnya pada tahun 1883 mengguncang dunia dengan suara terkeras dalam sejarah dan tsunami yang menewaskan puluhan ribu jiwa.

Namun, tahukah Anda bahwa Gunung Krakatau yang kita lihat sekarang bukanlah gunung yang sama dengan yang meletus pada tahun 1883?

Sebenarnya, Gunung Krakatau yang kita kenal saat ini adalah anak dari Gunung Krakatau Purba, gunung berapi raksasa yang meletus sekitar 416 tahun SM dan menyebabkan terbentuknya Selat Sunda.

Gunung Krakatau Purba adalah gunung berapi tipe kaldera, yaitu gunung berapi yang memiliki cekungan besar di puncaknya akibat runtuhnya bagian atas gunung setelah meletus.

Gunung ini memiliki diameter sekitar 11 km dan tinggi sekitar 2.000 meter.

Letusan Gunung Krakatau Purba sangat dahsyat dan mengeluarkan material vulkanik sekitar 200 km3.

Material vulkanik ini menutupi langit dan mengubah iklim dunia selama beberapa tahun.

Selain itu, letusan ini juga menyebabkan terjadinya tsunami yang meluluhlantakkan pantai-pantai di Pulau Jawa dan Sumatera.

Akibat letusan Gunung Krakatau Purba, bagian tengah gunung runtuh dan membentuk cekungan besar yang kemudian terisi air laut.

Cekungan ini disebut sebagai kaldera Krakatau.

Baca Juga: Lebih Dahsyat Dari Letusan Tambora Dan Krakatau, Letusan Gunung Samalas Kubur Kerajaan Lombok

Kaldera ini memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera yang sebelumnya masih menyatu.

Dengan demikian, letusan Gunung Krakatau Purba lah yang membentuk Selat Sunda yang menjadi jalur penting bagi pelayaran internasional.

Dalam kaldera Krakatau, terdapat tiga pulau kecil yang merupakan sisa-sisa dari Gunung Krakatau Purba.

Ketiga pulau ini adalah Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.

Di antara ketiga pulau ini, Pulau Rakata adalah yang paling besar dan tertinggi.

Pulau ini memiliki ketinggian sekitar 813 meter dan merupakan puncak dari Gunung Krakatau Purba yang masih utuh.

Pada tahun 1927, muncul sebuah pulau baru di tengah kaldera Krakatau.

Pulau ini disebut sebagai Anak Krakatau karena merupakan hasil dari aktivitas vulkanik dari Gunung Krakatau Purba.

Anak Krakatau terus tumbuh dan mencapai ketinggian sekitar 338 meter pada tahun 2018.

Namun, pada tanggal 22 Desember 2018, Anak Krakatau meletus lagi dan menyebabkan runtuhnya bagian selatan pulau.

Runtuhnya bagian selatan pulau ini mengakibatkan terjadinya tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang di Banten dan Lampung.

Baca Juga: Letusannya Bisa Bikin Dunia Ketar-ketir, Gunung Krakatau Mendadak Keluarkan Aktivitas Berada di Level Siaga Tiga, Ini yang Sudah Terjadi Sejauh Ini

Saat ini, Anak Krakatau masih aktif dan terus mengalami perubahan bentuk. Ketinggian pulau ini saat ini sekitar 110 meter.

Meskipun demikian, Anak Krakatau tetap menjadi daya tarik wisata bagi para peneliti dan penggemar alam.

Pulau ini menawarkan pemandangan yang indah dan unik dari keajaiban alam yang terus berkembang.

Demikian artikel yang saya buat tentang Gunung Krakatau, Sang Pembelah Pulau Jawa dan Sumatera.