Find Us On Social Media :

Indonesia Punya Cadangan Nikel Terbanyak Dunia, Ini Alasannya China Sangat Menginginkannya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 26 Agustus 2023 | 08:15 WIB

Nikel Indonesia juga diinginkan China.

Intisari-online.com - Nikel adalah salah satu logam yang memiliki banyak manfaat bagi industri, terutama untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.

Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia, dengan cadangan mencapai 21 juta ton.

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai target utama China, yang merupakan negara konsumen nikel terbesar di dunia, untuk memenuhi kebutuhan industri kendaraan listriknya.

China memiliki ambisi besar untuk menjadi pemimpin global dalam industri kendaraan listrik, yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada minyak.

China juga memiliki rencana untuk melarang penjualan kendaraan bermesin pembakaran internal pada tahun 2035.

Untuk mencapai tujuan tersebut, China membutuhkan pasokan nikel yang stabil dan berkelanjutan.

Karena nikel merupakan komponen penting dalam pembuatan baterai lithium-ion, yang digunakan sebagai sumber daya kendaraan listrik.

Indonesia menjadi pilihan utama China karena memiliki kualitas nikel yang baik dan harga yang murah.

Selain itu, Indonesia juga memiliki kebijakan yang mendukung investasi China di sektor nikel.

Seperti larangan ekspor bijih nikel mentah sejak tahun 2020, yang bertujuan untuk mendorong hilirisasi industri nikel di dalam negeri.

Hal ini memberikan peluang bagi China untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian nikel (smelter) di Indonesia, yang dapat meningkatkan nilai tambah dan efisiensi produksi.

Baca Juga: Jumlah Nikel Indonesia Terbanyak di Dunia, Mungkinkah Menjadi Harapan Masa Depan Dunia ?

Namun, investasi China di sektor nikel Indonesia juga menimbulkan beberapa masalah dan tantangan, baik bagi Indonesia maupun China.

Bagi Indonesia, investasi China dapat menimbulkan ketergantungan ekonomi dan politik, karena China dapat menguasai pasar dan teknologi nikel di Indonesia.

Selain itu, investasi China juga dapat berdampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat lokal.

Karena aktivitas penambangan dan pengolahan nikel dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara, serta mengancam keberadaan hutan dan keanekaragaman hayati.

Bagi China, investasi di sektor nikel Indonesia juga memiliki risiko dan tantangan, seperti ketidakstabilan politik dan sosial, perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah.

Serta persaingan dengan negara-negara lain yang juga tertarik dengan nikel Indonesia, seperti Jepang, Korea Selatan, dan India.

Selain itu, China juga harus menghadapi kritik dan kekhawatiran dari komunitas internasional.

Terutama dari Amerika Serikat, yang menganggap bahwa investasi China di sektor nikel Indonesia merupakan bagian dari strategi ekspansi dan pengaruh China di kawasan Asia Tenggara.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nikel Indonesia merupakan sumber daya strategis yang diburu China untuk mendukung industri kendaraan listriknya.

Namun, investasi China di sektor nikel Indonesia juga menimbulkan berbagai dampak dan tantangan bagi kedua negara.

Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan pelaku industri kedua negara.

Baca Juga: Nikel Indonesia Jadi Rebutan Dunia, Ini Daftar Negara Peminatnya

Serta keterlibatan dan partisipasi dari masyarakat sipil dan organisasi lingkungan.

Agar investasi China di sektor nikel Indonesia dapat memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan bagi semua pihak.