Find Us On Social Media :

Blambangan, Kerajaan Hindu Terakhir di Jawa yang Berani Melawan Mataram

By Afif Khoirul M, Kamis, 24 Agustus 2023 | 13:15 WIB

Gapura kerajaan Blambangan, di Banyuwangi.

Invasi VOC ini disertai oleh sekutu-sekutunya dari Mataram, Pasuruan, Banger, Surabaya, dan Madura¹.

Awalnya, kedatangan pasukan ini disambut hangat oleh rakyat Blambangan yang ingin melepaskan diri dari Bali.

Mereka menggantungkan masa depan lebih baik kepada VOC.

Kemudian, terjadilah pembunuhan besar-besaran terhadap orang Bali, terutama oleh orang-orang Bugis di Blambangan.

Namun, harapan rakyat Blambangan segera sirna ketika mereka menyadari bahwa VOC bukanlah pemberi kemerdekaan, melainkan penjajah yang lebih kejam dari Bali.

Rakyat Blambangan kemudian melakukan perlawanan sengit terhadap VOC dan sekutunya.

Perlawanan ini dikenal sebagai Perang Bayu atau Puputan Bayu (1771-1772).

Perang ini terjadi akibat penyerahan sepihak area Blambangan oleh Pakubuwono II kepada VOC.

Perang ini melibatkan sekitar 72.000 orang Blambangan yang berani mati demi mempertahankan tanah airnya.

Perang Bayu berlangsung selama setahun dan berakhir dengan kemenangan VOC.

Namun, kemenangan ini juga dibayar mahal oleh VOC karena banyak pasukannya yang tewas atau luka-luka.

Selain itu, VOC juga harus menghadapi pemberontakan di daerah lain, seperti Madura dan Surabaya.

Perang Bayu menjadi salah satu perang puputan terbesar di Nusantara yang menunjukkan semangat juang rakyat Blambangan yang luar biasa.

Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di Jawa, akhirnya takluk di tangan VOC pada tahun 1772.

Namun, warisan budaya dan sejarahnya masih tetap hidup hingga kini.

Blambangan menjadi saksi bisu kejayaan dan kemunduran Banyuwangi di tangan Mataram dan VOC.

Blambangan juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan ancaman.