Penulis
Intisari-online.com - Tambang emas rakyat di Banyumas, Jawa Tengah, merupakan salah satu sumber penghasilan bagi sebagian besar warga Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang.Namun, aktivitas penambangan ini juga menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kerusakan lingkungan, konflik sosial, hingga kecelakaan kerja yang memakan korban jiwa.Menurut salah satu sumber, sejarah tambang emas rakyat di Banyumas bermula dari penemuan warga terhadap batuan berwarna kelabu yang diduga mengandung emas di aliran Sungai Tajur pada tahun 2014.Warga kemudian membawa batuan tersebut ke luar desa untuk diolah dengan bantuan zat kimia tertentu.Dari situlah, warga mulai tertarik untuk menggali lubang-lubang di sekitar sungai dan persawahan untuk mencari batuan emas.Pada awalnya, aktivitas penambangan ini hanya dilakukan oleh beberapa orang saja.Namun, lama kelamaan menjadi ramai dan menarik perhatian orang luar desa, bahkan dari luar provinsi.Sebagian besar warga Desa Pancurendang, khususnya Grumbul Tajur, kemudian beralih profesi menjadi penambang emas.Mereka menggantungkan hidup dari menjual batuan emas per karung kepada pembeli-pembeli yang datang ke desa.Namun, aktivitas penambangan ini tidak berjalan tanpa hambatan.Selain tidak memiliki izin resmi dari pemerintah, penambangan ini juga berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.Baca Juga: Sosok Aeilko Jans Zijker Orang Belanda dalam Industri Perminyakan Indonesia Sungai-sungai menjadi tercemar oleh limbah kimia yang digunakan untuk memisahkan emas dari batuan.
Tanah-tanah menjadi gundul dan longsor akibat penggalian lubang-lubang yang sembarangan.Udara menjadi terpolusi oleh debu-debu yang berasal dari proses penghancuran batuan.Selain itu, aktivitas penambangan ini juga menimbulkan konflik sosial antara warga desa dengan pihak-pihak lain yang mengklaim memiliki hak atas lahan tambang.Beberapa kali terjadi bentrokan fisik antara warga dengan aparat keamanan atau kelompok-kelompok bersenjata yang ingin menguasai lokasi tambang.Bahkan, pada tahun 2023 lalu, terjadi insiden tragis yang menewaskan delapan pekerja tambang asal Bogor, Jawa Barat, yang terjebak di dalam lubang galian sedalam puluhan meter.Insiden tersebut membuat pemerintah bertindak tegas dengan menutup seluruh tambang emas ilegal di Banyumas.Hal ini tentu saja membuat warga Desa Pancurendang kebingungan dan kehilangan mata pencaharian.Kepala desa berharap ada solusi dari pemerintah kabupaten agar warga tidak menjadi pengangguran.Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI menyampaikan keprihatinannya atas musibah tersebut dan menilai pemerintah lamban memberikan bantuan kepada para korban.Baca Juga: Telaga Said, Saksi Bisu Peristiwa Penemuan Minyak Pertama di Indonesia pada 1885 Demikianlah sejarah singkat tentang tambang emas rakyat di Banyumas yang bermula dari warga yang mencari batuan di sungai.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.Terima kasih telah membaca.