Find Us On Social Media :

Bagaimana Hubungan Kondisi Geografis dengan Hasil Kebudayaan?

By Ade S, Sabtu, 29 Juli 2023 | 15:03 WIB

Apakah Anda tahu bagaimana hubungan kondisi geografis dengan hasil kebudayaan di Indonesia?

Ada yang berdomisili di daerah pegunungan dan ada juga yang di tepi pantai. Mereka memanfaatkan kondisi alam geografisnya untuk hidup.

Kondisi geografis suatu wilayah dapat mempengaruhi kebudayaan yang berkembang di sana.

Hal ini dapat dilihat dari contoh Minangkabau yang memiliki beberapa hasil kebudayaan yang berkaitan dengan kondisi geografisnya, seperti:

- Mata pencaharian, mereka mengandalkan pertanian sebagai sumber penghasilan utama. Mereka menanam padi, sayur-sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah di lahan-lahan subur di dataran tinggi dan rendah. Mereka juga melakukan perdagangan dengan daerah lain melalui jalur laut dan darat.

- Kesenian, mereka menciptakan tarian-tarian yang menggambarkan aktivitas sehari-hari mereka. Misalnya, tari Randai yang menampilkan gerakan-gerakan bela diri silat dan tari Piring yang menampilkan keterampilan menari dengan piring di tangan. Mereka juga memiliki seni ukir kayu yang terkenal dengan motif rumah gadang yang berbentuk seperti tanduk kerbau.

- Upacara keagamaan, mereka menjalankan ajaran Islam dengan mengadakan shalat lima waktu, puasa Ramadan, zakat, haji, dan lain-lain. Mereka juga memiliki tradisi adat yang kuat seperti basandi syarak syarak basandi kitabullah (berdasarkan syariat Islam dan adat Minangkabau) dan bundo kanduang (ibu sebagai pemimpin keluarga).

Bagaimana kaitan kondisi geografis dengan hasil kebudayaan?

Kaitan kondisi geografis dengan hasil kebudayaan dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti:

- Aspek ekonomi, kondisi geografis dapat mempengaruhi sumber daya alam dan potensi ekonomi suatu wilayah. Misalnya, daerah yang subur dan kaya akan hasil bumi dapat mengembangkan sektor pertanian dan perdagangan. Daerah yang dekat dengan laut dapat mengembangkan sektor perikanan dan pariwisata. Daerah yang memiliki sumber energi dapat mengembangkan sektor industri dan teknologi.

- Aspek sosial, kondisi geografis dapat mempengaruhi pola hidup dan interaksi sosial masyarakat. Misalnya, daerah yang luas dan terpencar dapat menyebabkan masyarakat memiliki keanekaragaman budaya dan bahasa. Daerah yang sempit dan padat dapat menyebabkan masyarakat memiliki kesamaan budaya dan bahasa. Daerah yang terisolasi dapat menyebabkan masyarakat memiliki kekhasan budaya dan bahasa.

- Aspek politik, kondisi geografis dapat mempengaruhi bentuk pemerintahan dan sistem hukum suatu wilayah. Misalnya, daerah yang berada di bawah pengaruh negara lain dapat mengadopsi ideologi dan konstitusi negara tersebut. Daerah yang berada di luar pengaruh negara lain dapat menciptakan ideologi dan konstitusi sendiri. Daerah yang berada di antara negara lain dapat melakukan diplomasi dan kerjasama dengan negara tersebut.

Baca Juga: Berapa Selisih Garis Waktu 0º dengan Kota Jakarta atau Daerah Masing-masing?