Find Us On Social Media :

Noordin M Top, Sosok Di Balik Bom Jakarta 14 Tahun Yang Lalu, Kepalanya Dihargai 1 Miliar Oleh Polisi

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 17 Juli 2023 | 09:17 WIB

Sosok Noordin M Top disebut sebagai otak di balik serangan-serangan bom di beberapa tempat di Indonesia. Dari Bali hingga Jakarta.

Kedua orang tersebut adalah Munfiatun, dinikahinya pada bulan Mei 2004, dan Arina Rahmah, pada bulan September 2005.

Noordin dikenal sebagai gembong teroris yang licin bak belut.

Pria kelahiran Johor ini setidaknya telah empat kali lolos dalam penyergapan oleh Densus 88.

Pertama pada bulan November 2005 di Kota Batu, Jawa Timur.

Pada penyergapan ini, Dr Azahari tewas tertembak. Kedua pada penyergapan di Wonosobo bulan April 2006.

Ketiga pada penyergapan di Palembang bulan Juli 2008. Terakhir di Bekasi pada bulan Agustus 2009.

Noordin bersama kelompoknya diyakini pernah merencanakan penyerangan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan bulan Agustus 2009.

Hal ini terungkap seiring ditemukannya sekitar setengah ton bahan peledak di Perumahan Puri Nusa Phala, Bekasi.

Kemampuan Noordin dalam merekrut dan merencanakan pengeboman diyakini telah terwariskan ke pengikutnya.

Hal ini terbukti dengan keberadaan Ustadz Saifudin Zuhri bin Jaelani Irsyad.

Saifudin Zuhri berhasil merekrut Ibrohim, penata bunga di Ritz-Carlton, dalam perencanaan peledakan bom Mega Kuningan.

Mabes Polri sendiri mengungkapkan, Ibrohim memegang peranan dominan dalam perencanaan bom Mega Kuningan, di antaranya melakukan survei dan menyelundupkan bom ke dalam hotel melalui akses masuk karyawan.

Selama buron, Noordin lebih banyak menghabiskan waktunya di berbagai pelosok kota di Pulau Jawa, mulai dari Bandung, Cilacap, Solo, Surabaya, hingga Blitar.

Pulau Jawa yang padat dan masyarakatnya yang cenderung permisif turut mendukung persembunyiannya.

Noordin juga diyakini tidak pernah singgah di tempat yang pernah ditinggalinya.

Mabes Polri pernah "menghargai kepala" Noordin Rp 1 miliar.

Noordin tewas dalam penyergapan di Jebres, Solo, pada tanggal 16 September.

Noordin tewas bersama dengan Susilo alias Adib, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, dan Ario Sudarso alias Aji.

Dua orang terakhir ini merupakan orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang Mabes Polri.