Find Us On Social Media :

Perkenalkan Motif Fosil, Sosok Ini Berhasil Bikin Ngawi Dikenal Dunia

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 9 Juli 2023 | 11:17 WIB

Yohanes Wahyu menjadikan batik motif fosil khas Ngawi dikenal dunia. Karyanya sudah mentas di banyak negara Internasional.

Memilih batik khas Ngawi karena menyadari setiap daerah di Indonesia memiliki khas geografi dan budaya masing-masing.

Sementara motif fosil terinspirasi dari ditemukannya Museum Trinil di Ngawi, yaitu Museum Pithecanthropus erectus.

Sehingga, batik yang dihasilkan motifnya hanya menampilkan desain yang mengandung unsur prehistoric journey atau purbakala, fosil, dan khasanah geografis Ngawi seperti Gunung lawu.

“Syukurlah sampai saat ini pelanggan loyal maupun pelanggan baru banyak tertarik dengan desain kami karena desain terus berkembang seiring dengan zaman. Kami perbaiki dari tahun ke tahun sehingga mengalami beberapa evolusi,” kata Yohanes.

“Mulai dari batik lokal sampai akhirnya memenangi beberapa kompetisi tingkat Jawa Timur seperti di tahun 2020 juara 1 dari Lomba Perkoperasian dan Usaha Kecil dan Menengah,” sambung Yohanes.

Dia juga bilang, Batik Widi Nugraha diakui Provinsi Jawa Timur sebagai khasanah kekayaan budaya di Jawa Timur.

Hal seperti itu, memberikan inspirasi dan dorongan Yohanes untuk terus berkarya.

“Sebelum pandemi Covid hampir memiliki 120 karyawan, maka kami memiliki berbagai segmen, yakni batik yang terjangkau dan premium seri collector yang harganya jutaan rupiah,” kata Yohanes.

Saat ini, masih berupaya bangkit dengan memiliki 12 karyawan dalam proses produksi, baik produksi kain maupun konveksi baju.

Sebanyak 50 persen dikerjakan oleh teman disabilitas dalam Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).

Waktu pengerjaan tergantung motif, apabila simpel sekitar satu minggu, rumit sekitar 1 bulan, dan untuk premium sekitar 3 bulan sampai 6 bulan.

Untuk target pasarnya adalah wanita dan pria dengan usia produktif.