Find Us On Social Media :

Pangeran Cakraningrat IV, Pemberontak Mataram yang Menjadi Sekutu VOC

By Afif Khoirul M, Senin, 3 Juli 2023 | 14:01 WIB

Pangeran Cakraningrat IV

Pada tahun 1726, Amangkurat IV meninggal dan digantikan oleh putranya yang mengambil gelar Pakubuwana II, yang berumur 16 tahun.

Hubungan antara Mataram dan Cakraningrat membaik, dan Cakraningrat IV menikahi R.Ayu Lengis atau R.Ayu Demis, salah satu putri Pakubuwana I.

Hubungan antara Cakraningrat IV dan Mataram menjadi akrab.

Di akhir tahun 1730-an, kekuasaan Cakraningrat di Jawa Timur meningkat dan mengancam kedudukan orang Bali di daerah Blambangan.

Cakraningrat berhasil menumpas serangan Bali dengan bantuan VOC, dari sinilah awal mula kedekatannya dengan Belanda.

Kedekatannya pun berlanjut dari peristiwa Geger Pacinan di Batavia (9 Oktober 1740).

Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Cakraningrat IV adalah perannya dalam membantu Pakubuwono II, raja Mataram kesembilan, melawan pemberontak Tionghoa yang meletus di Jawa tengah 1741-1743.

Perang ini disebabkan oleh pembantaian massal yang dilakukan VOC terhadap orang-orang Tionghoa di Batavia pada tahun 1740, yang memicu kemarahan dan balas dendam dari etnis Tionghoa di seluruh Jawa.

Para pemberontak Tionghoa dibantu oleh sebagian besar rakyat Jawa yang tidak puas dengan pemerintahan Pakubuwono II yang dianggap korup dan tunduk kepada VOC.

Bahkan, Pakubuwono II sendiri sempat memihak kepada para pemberontak Tionghoa sambil berpura-pura membantu VOC, dengan harapan dapat mengambil keuntungan dari kedua belah pihak.

Namun, rencana Pakubuwono II gagal ketika VOC mendapatkan bantuan dari Cakraningrat IV, yang merupakan iparnya.

Baca Juga: Begini Gambaran Sosok Nyi Roro Kidul Penguasa Laut Selatan Dalam Babad Tanah Jawi